Bagi masyarakat modern yang kini sudah sangat akrab dengan internet, jejaring sosial tentu bukan hal yang asing lagi. Ada banyak jenis jejaring sosial yang digunakan masyarakat, terutama anak muda untuk menjalin pertemanan atau fungsi lainnya.
Meski awalnya jejaring sosial tidak dimaksudkan untuk digunakan sangat sering, namun faktanya saat ini jejaring sosial hampir menguasai hidup penggunanya, terutama anak muda. Bahkan jejaring sosial tak hanya memberikan manfaat melainkan juga bisa memberikan dampak buruk untuk penggunanya, salah satunya adalah depresi.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial, seperti dikutip dari merdeka.com.
1. Jejaring sosial memicu emosi berlebihan
Meski awalnya jejaring sosial tidak dimaksudkan untuk digunakan sangat sering, namun faktanya saat ini jejaring sosial hampir menguasai hidup penggunanya, terutama anak muda. Bahkan jejaring sosial tak hanya memberikan manfaat melainkan juga bisa memberikan dampak buruk untuk penggunanya, salah satunya adalah depresi.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial, seperti dikutip dari merdeka.com.
1. Jejaring sosial memicu emosi berlebihan
Menggunakan jejaring sosial bisa memicu banyak emosi pada penggunanya. Meski jejaring sosial hanya sebatas aktivitas maya, namun dampaknya tentu sangat nyata terhadap emosi penggunanya. Jika emosi yang terus didapatkan oleh pengguna adalah emosi negatif, maka ke depannya akan memicu depresi.
Tak jarang juga jejaring sosial menyebabkan pertengkaran antar pasangan atau teman baik. Dampak jejaring sosial yang begitu besar terhadap pengguna yang sudah terlanjur kecanduan bisa sangat serius hingga mempengaruhi emosi mereka dan bisa menyebabkan depresi.
2. Depresi akibat rasa iri
Tak jarang juga jejaring sosial menyebabkan pertengkaran antar pasangan atau teman baik. Dampak jejaring sosial yang begitu besar terhadap pengguna yang sudah terlanjur kecanduan bisa sangat serius hingga mempengaruhi emosi mereka dan bisa menyebabkan depresi.
2. Depresi akibat rasa iri
Depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial biasanya timbul akibat rasa iri terhadap teman-teman. Rasa iri tersebut karena jejaring sosial bisa membuat seseorang membandingkan diri mereka dengan orang lain dengan sangat mudah. Tanpa sadar seseorang menganggap apa yang ditampakkan oleh jejaring sosial merupakan gambaran dari kehidupan mereka secara keseluruhan.
Hal ini sangat salah, karena tentunya setiap orang di jejaring sosial akan berbagi momen terbaik mereka di kehidupan nyata, begitu juga seperti yang Anda lakukan. Karena itu, ada banyak hal dalam kehidupan mereka yang tersembunyi. Sayangnya citra tersebut bisa membuat seseorang membanding-bandingkan kehidupannya satu sama lain yang nantinya bisa berujung pada depresi.
3. Bukan masalah mental
Hal ini sangat salah, karena tentunya setiap orang di jejaring sosial akan berbagi momen terbaik mereka di kehidupan nyata, begitu juga seperti yang Anda lakukan. Karena itu, ada banyak hal dalam kehidupan mereka yang tersembunyi. Sayangnya citra tersebut bisa membuat seseorang membanding-bandingkan kehidupannya satu sama lain yang nantinya bisa berujung pada depresi.
LIHAT JUGA : * Broker Forex OctaFX
* Broker Forex InstaForex
* Broker Forex FBS
* Panduan Deposit FBS Lewat Bank Lokal
* Peluang Usaha Murah
Sebenarnya depresi akibat jejaring sosial adalah masalah kesehatan mental yang serius. Namun sayangnya hingga saat ini depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial belum diakui sebagai masalah atau kelainan mental.
Meski depresi akibat jejaring sosial belum diakui dan dicatat sebagai salah satu masalah kelainan mental, namun depresi ini sangat nyata dan bisa terjadi pada siapa saja, terutama generasi muda saat ini yang sangat akrab dengan penggunaan jejaring sosial.
4. Lebih berbahaya pada remaja
Meski depresi akibat jejaring sosial belum diakui dan dicatat sebagai salah satu masalah kelainan mental, namun depresi ini sangat nyata dan bisa terjadi pada siapa saja, terutama generasi muda saat ini yang sangat akrab dengan penggunaan jejaring sosial.
4. Lebih berbahaya pada remaja
Penelitian mengungkap bahwa dampak jejaring sosial dan internet berbeda-beda pada pria, wanita, orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Hal ini tentunya juga dipengaruhi oleh kecenderungan seseorang untuk mengalami depresi, sehingga bisa jadi sangat bervariasi pada setiap orang.
Namun penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja lebih mudah terserang depresi akibat jejaring sosial dan internet dibandingkan dengan wanita dewasa dan pria. Sementara wanita lebih mudah terkena depresi ini dibandingkan pria. Meski begitu, tidak dijelaskan apa yang membuat golongan usia tertentu seperti remaja lebih berisiko terkena depresi dibandingkan dengan orang dewasa.
Namun penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja lebih mudah terserang depresi akibat jejaring sosial dan internet dibandingkan dengan wanita dewasa dan pria. Sementara wanita lebih mudah terkena depresi ini dibandingkan pria. Meski begitu, tidak dijelaskan apa yang membuat golongan usia tertentu seperti remaja lebih berisiko terkena depresi dibandingkan dengan orang dewasa.
Sumber
0 comments:
Post a Comment