Showing posts sorted by relevance for query Otak Juga Memproduksi Hormon Seks. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query Otak Juga Memproduksi Hormon Seks. Sort by date Show all posts

Monday 6 May 2013

Estrogen  yang merupakan salah satu hormon seks penting perempuan ternyata tidak hanya diproduksi di dalam kandungan. Hormon ini ternyata dapat diproduksi dan dilepaskan dari otak.

Riset terbaru yang dipublikasikan pada Journal of Neuroscience menunjukkan, hipotalamus pada otak kera merupakan bagian yang aktif melepaskan hormon estrogen. Hipotalamus adalah bagian otak yang mengatur siklus menstruasi dan reproduksi pada manusia. Temuan ini tentu berimplikasi pada manusia, karena sistem neuroendokrin reproduksi yang membuat dan melepaskan hormon, pada manusia dan kera relatif sama.

Riset juga menemukan, hormon estradiol bisa diproduksi di otak. Estradiol adalah salah satu dari tiga hormon yang berperan dalam membentuk esterogen, dan merupakan hormon utama dalam reproduksi wanita. Estradiol juga mempengaruhi fungsi tubuh, terutama dalam pengaturan ingatan dan berat badan.

Walaupun ilmuwan sudah menganggap hipotalamus berperan utama dalam mengatur siklus menstruasi dan resproduksi, temuan terkait hal ini masih mengejutkan. Peneliti Ei Terasawa dari Wisconsin-Madison's School of Medicine and Public Health mengatakan, hipotalamus memproduksi estradiol dan membantu pengendalian gonadotrophin releasing hormone (GnRH). Hormon GnRH mengatur pertumbuhan, perkembangan seksual, dan fungsi reproduksi.

"Temuan ini tidak hanya mengubah konsep bagaimana fungsi pengaturan reproduksi dan tingkah laku, tapi juga berimplikasi pada pengertian dan pengobatan sejumlah gangguan serta penyakit," kata Terasawa.

Walau esterogen biasanya berhubungan dengan seks, reproduksi, dan digunakan sebagai pencegah kehamilan pada pil kontrasepsi, ketidakseimbangannya dalam tubuh bisa mengakibatkan alzheimer, stroke, atau depresi.

Fungsi ini tentu menarik bila diterapkan pada wanita yang mengalami menopause. Pemberian esterogen mungkin bisa mencegah osteoporosis dan efek samping menopause, seperti rasa lemah atau pusing. Esterogen mungkin juga bisa diberikan pada gadis yang mengalami masalah pubertas.

Riset yang pernah dilakukan sebelumnya menunjukkan beberapa cara memicu produksi estradiol di otak. Salah satunya dengan memberi rangsang elektrik pada hipotalamus. Menurut peneliti, kerja hipothlamus dikontrol pelepasan GnRH.

Sampai saat ini peneliti belum menemukan penyebab jelas esterogen dari ovarium ikut mempengaruhi produksi hormon seks dari otak. Peneliti juga belum mengetahui penyebab otak ikut memproduksi hormon seks.

"Penemuan ini menimbulkan kemungkinan siklus estradiol di hipotalamus, mempengaruhi produksi GnRH. Sama seperti periode menstruasi biasanya," kata Terasawa. Menurutnya, dengan riset ini maka keyakinan lama yang menyatakan  hormon steroid berasal dari organ kelamin, mulai dipertanyakan.

Menurut spesialis kesehatan reproduksi dari  University of Edinburgh, Philipa Saunders, kemungkinan esterogen diproduksi jaringan non kelamin sudah lama diketahui. Hormon ini kemungkinan berperan besar dalam perkembangan penyakit misalnya kanker payudara.

Kendati begitu, peneliti belum mengetahui penyebab otak ikut memproduksi estradiol. Peneliti juga belum mengetahui mengapa siklus estradiol di otak turut mempengaruhi siklus estradiol di rahim.  

Friday 19 August 2016

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang Menstruasi / Haid meliputi Pengertian, Siklus Haid, dan Gangguan / Kelainan Menstruasi beserta pengobatannya..


A. Pengertian Menstruasi / Haid
Haid / Menstruasi adalah
suatu proses pembersihan rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar-kelenjar dan sel-sel yang tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan atau kehamilan.

Usia normal bagi seorang wanita mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya pada usia 12 atau 13 tahun. Menstruasi pertama ini dikenal dengan istilah menarrche. Tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal, yaitu pada usia 8 tahun atau lebih lambat yaitu usia 18 tahun. Menstruasi akan berhenti dengan sendirinya pada saat wanita sudah berusia 40-50 tahun, yang dikenal dengan istilah menopause.

Setelah mengalami menstruasi biasanya terlihat perubahan fisik seorang wanita seperti pada pinggul dan payudaranya.

B. Siklus Menstruasi / Haid 

Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi hari dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.

Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000 hingga 400.000 telur yang belum matang/folikel. Normalnya, hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju tuba fallopi untuk kemudian dibuah, yang disebut ovulasi.

Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah sehingga membuat sel-sel telur tersebut tumbuh didalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat daripada sel telur lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang disebut estrogen yang dilepaskan kedalam aliran darah.

Hormon estrogen dan hormone FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi signal kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormon estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim. Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika pada saat ini, sperma masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan yang besar untuk dibuahi. Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya “menanamkan diri” didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG). Hormon tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan meluruh dan terjadilah proses menstruasi.

Fase-fase dalam siklus menstruasi
 
Fase-fase dalam sikus menstruasi merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus.

Fase-fase tersebut adalah :

a)  Fase menstruasi atau deskuamasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 ml.

b) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi

Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.

c) Fase intermenstum atau fase proliferasi

Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada sendometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.

Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
  • Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
  • Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.
  • Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi

Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
  • Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
  • Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi. 

Disamping itu dalam siklus menstruasi hormone sangat berpengaruh diantaranya adalah yang dihasilkan gonadotropin hipofisis yaitu :
  1. Luteinizing Hormon (LH) yang dikeluarkan oleh hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH. LH merupakan glikoprotein yang dihasilkan oleh sel-sel asidofilik (afinitas terhadap asam), bersama dengan FSH berfungsi mematangkan folikel dan sel telur, serta merangsang terjadinya ovulasi. Folikel yang melepaskan ovum selama ovulasi disebut korpus rubrum yang disusun oleh sel-sel lutein dan disebut korpus luteum.
  1. Folikel Stimulating Hormon (FSH) yang dikeluarkan oleh hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merupakan glikoprotein yang dihasilkan oleh sel-sel basofilik (afinitas terhadap basa). Hormon ini mempengaruhi ovarium sehingga dapat berkembang dan berfungsi pada saat pubertas. FSH mengembangkan folikel sprimer yang mengandung oosit primer dan keadaan padat (solid) tersebut menjadi folikel yang menghasilkan estrogen.
  1. Prolaktin Releasing Hormon (PRH) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.Berbeda dengan LH dan FSH, prolaktin terdiri dari satu rantai peptida dengan 198 asam amino, dan sama sekali tidak mengandung karbohidrat. Secara pilogenetis, prolaktin adalah suatu hormon yang sangat tua serta memiliki susunan yang sama dengan hormon pertumbuhan (Growth hormone, Somatogotropic hormone, TSH, Somatotropin). Secara sinergis dengan estradia, prolaktin mempengaruhi payudara dan laktasi, serta berperan pada pembentukan dan fungsi korpus luteum
C. Gangguan / Kelainan Menstruasi

Gangguan dan kelainan menstruasi ada beberapa macam, yaitu :

1. NYERI HAID (DISMENORRHOE)

Pada saat menstruasi perempuan kadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat nyeri bervariasi, tergantung dari ambang batas sakit perempuan tersebut masing-masing. Rasa nyeri yang berlebihan disebut dismenorrhoe.
Nyeri haid ada 2 macam:
  • Primer, timbul dari haid pertama dan akan hilan g sendiri dengan berjalannya waktu, hal ini disebabkan oleh kestabilan hormon dalam tubuh atau posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Gejala ini tidak membahayakan. Gejala ini bisa timbul berlebihan karena dipengaruhi faktor psikis dan fisik (ketahanan tubuh)
  • Sekunder, biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan menetap, seperti infeksi rahim, kista, tumor atau kelainan kedudukan rahim.
2.SINDROM PRAMENSTRUASI (Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT)
Adalah kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat haid dan ovulasi.
Penyebab
  • Tidak seimbang antara hormon estrogen dan progesteron, antara lain defisiensi progesteron
  • Perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel
  • Gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial
  • PMT lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap efek siklus hormon ovarium yang normal
Kunjungan pasien ke klinik
a. Gejala pramenstrual fisiologis
  • Hanya terjadi pada fase luteal
  • Hilang total saat menstruasi
  • Tidak berat dan tidak mengganggu fungsi normal
b. Sindrom pramenstruasi
  • Hanya pada fase luteal siklus menstruasi
  • Hilang total saat menstruasi
  • Gejala berat menimbulkan efek besar pada fungsi normal dan hubungan  antar pribadi
c. Eksaserbasi penyakit medis pada premenstruasi
d. Eksaserbasi penyakit psikologis pada pramenstruasi
e. PMT yang sudah ada dan penyakit psikologis yang mendasari
  • Sulit dibedakan
  • Gejala mereda pada menstruasi tetapi hanya sampai ke tingkat penyakit yang mendasari
f. Penyakit psikologis nonsiklis
  • Gejala mirip PMT, tetapi tidak mereda sampai akhir menstruasi
  • Perlu diagnosis alternatif, antara lain gangguan kepribadian, depresi, penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.
Gejala
  • Gejala psikologis yang khas, iritabilitas agresi, ketegangan, depresi, mood berubah-ubah, perasaan lepas kendali, emosi yang labil
  • Rasa malas dan mudah lelah
  • Nafsu makan meningkat, BB bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak
  • Gejala fisik yang sering adalah pembengkakan dan nyeri pada payudara, dismenorrhoe (kram perut), sakit kepala, sakit pinggang, pegal-pegal, pingsan
  • Paling sering menyebabkan distress adalah gejala psikologis
Faktor yang meningkatkan resiko PMT
  • Wanita yang pernah melahirkan
  • Status perkawinan
  • Usia
  • Stress
  • Diet
  • Kekurangan zat gizi
Tipe dan gejala PMT, menurut Dr. Guy E. Abraham
  1. PMT tipe A (anxiety), ditandai dengan adanya rasa cemas, labil, sensitif dan rasa tegang
  1. PMT tipe H (hyperhidration), gejala ditandai pembengkakan, perut kembung, nyeri pada payudara, peningkatan BB
  1. PMT tipe C (craving), ditandai dengan rasa lapar, ingin mengkonsumsi makanan yang manis dan berkarbohidrat
  1. PMT tipe D (depretion), ditandai rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa
Waktu
  • Pada fase luteal siklus menstruasi dan reda pada akhir menstruasi
  • Adapula gejala yang timbul beberapa hari segera sebelum menstruasi atau sejak ovulasi langsung melalui fase luteal sampai akhir menstruasi
Dampak
  • Psikososial (berkurang kinerja, masalah perkawinan, bunuh diri, pembunuhan, pemukulan anak)
  • Kelainan medis(masalah perilaku, migrain, epilepsi, asma)
Kriteria diagnosis
  • Terjadi pada fase luteal
  • Menimbulkan dampak besar pada fungsi normal
  • Menghilang pada akhir menstruasi
Pengobatan
Tujuan
  • Memperbaiki anomali neuroendokrin
  • Menekan pemicu di ovarium
Hal-hal yang perlu dilakukan saat mengalami PMT
  • Mengurangi makanan bergaram, berupa tepung, gula, kafein dan coklat
  • Meningkatkan makanan tinggi kalsium dan vitamin C seminggu sebelum menstruasi
  • Konsumsi makanan berserat dan banyak minum air putih
  • Jika darah yang kelauar banyak, memperbanyak makanan yang emngandung zat besi
Hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi sakit/kram perut saat menstruasi
  • Kompres dengan botol panas pada bagian yang terasa sakit
  • Mandi air hangat, sebagai aroma terapi menenangkan diri
  • Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi
  • Menggosok perut atau pinggang yang sakit
  • Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah dan relaksasi
  • Tarik nafas dalam-dalam untuk relaksasi
  • Minum analgetik/obat-obatan yang dinajurkan petugas kesehatan
Pertimbangan pada terapi
  • Usia pasien dan keinginan untuk hamil dalam waktu dekat atau lama (apakah mememrlukan kontrasepsi, pendekatan yang bersifat kontraseptif ataukah dapat dilakukan histerektomi?)
  • Beratnya gejala (apakah memerlukan tindakan invasif?)
  • Wanita mungkin hanya menerima metode non hormon, psikotropik, bedah
  • Sifat gejala
  1. SSRI (selevtive serotonin re-uptake inhibitor), efektif untuk gejala psikologis juga somatik
  1. Gejala payudara (evening primrose oil, danazol fase luteal, bromokriptin)
  1. Nyeri (anti inflamasi non steroid)
  1. Gejala somatik terutama kembung berespon terhadap spironolakton
Pendekatan terapi
Terapi non hormon
  • Anjuran untuk sering mengkonsumsi karbohidrat, tidak ditunjang oleh percobaan
  • Pemberian B6
  • Evening primrose oil (untuk gejala pada payudara)
  • Mineral (Ca dan Mg) mungkin bermanfaat
  • Terapi alternatif (olahraga dan relaksasi)
  • Psikoterapi
  • Obat psikotropik
  • Diuretik (spironolakton)
  • Inhibitor Pg (asam mefenamat dan natrium naproksen)
Terapi hormon
  • Progesteron/progestogen
  • Estrogen
  • Danazol
  • Analog agonis GnRH
  • Bromokriptin
  • Pil kontrasepsi oral
Pendekatan bedah
  • Histerektomi
  • Ooforektomi
3. AMENORRHOE

Yaitu tidak mendapatkan haid sama sekali

Penyebab :
  • Hymen imperforate, yaitu selaput dara tidak berlubang sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar. Keluhan pada kejadian ini biasanya mengeluh sakit perut tiap bulan. Hal ini bisa diatasi dengan operasi
  • Menstruasi anovulatiore, yaitu rangsangan hormon-hormon yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid/hanya sedikit. Pengobatannya dengan terapi hormon
  • Amenorrhoe sekunder, yaitu biasanya pada wanita yang pernah menstruasi sebelumnya. Penyebab amenorrhoe sekunder ini karena hipotensi, anemia, infeksi atau kelemahan kondisi tubuh secara umum, stress psikologis.
4. DARAH HAID YANG BANYAK

Ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Gangguan ini dapat disebabkan oleh infeksi penyakit kelamin, komplikasi pada kehamilan, penyakit kronis, trauma, konsumsi obat-obatan tertentu, adanya gangguan hormon atau kanker.

Tindakan-tindakan yang dilakukan
  • Pemeriksaan fisik terhadap kelenjar tiroid, hati dan vagina
  • Pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan darah, tes kehamilan, fungsi tiroid dan fungsi hati atau pemeriksaan hormonal
Pengobatan
  • Pemberian suplementasi zat besi dan antiprostaglandin selama haid
  • Pemberian asam folat
  • Pemberian anti koagulan (pembekuan darah) untuk mengatasi terjadinya anemia karena pengeluaran darah yang berlebihan.

Sumber-sumber :
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Kesehatan/Haid/hal2.htm 
https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/fase-dalam-siklus-menstruasi/ 
https://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/24/macam-macam-gangguan-menstruasi/

Friday 7 October 2011

Jauh sebelum ditemukan obat penambah gairah seperti Viagra dan sejenisnya, sejarah manusia mencatat beberapa jenis bahan pangan maupun minuman yang dipercaya mampu mendongkrak gairah seks, yakni asparagus, kopi, ginseng, dan lainnya. Bahkan, ada camilan penambah gairah yang perlu dicoba.

Ritual bercinta merupakan saat-saat menyenangkan bagi semua pasangan. Sepintas kecupan bibir atau sedikit usapan di tengkuk sudah cukup membakar libodo atau api gairah untuk bercinta. Namun, bila sudah jadi rutinitas, bisa jadi akan muncul komentar, "Wah, kok itu lagi, itu lagi!"

Jika sudah begitu, semua pasangan tentu perlu lebih kreatif untuk mengeksplorasi daya imajinasinya. Mencoba berbagai gaya bercinta ala Kamasutra bisa sangat menantang dan menggairahkan. Mungkin itu solusi yang bisa dipilih, tetapi 'gaya aneh' bukan tidak mungkin justru memicu masalah.

Ada cara yang lebih sederhana tetapi berefek tak kalah dahsyat, yakni memilih beberapa jenis bahan pangan atau minuman yang bisa mendongkrak gairah seksual. Asparagus, cabai merah, cokelat, kopi, ginkgo, ginseng, maupun tiram dipercaya mampu menjadi Viagra alami untuk meningkatkan laju gairah maupun libido. Berikut uraian lengkapnya :

1. Asparagus

Sayuran istimewa ini terbukti sebagai pemasok vitamin E yang potensial. Vitamin E seringkali dihubungkan dengan peningkatan produksi hormon seksual. Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Selain vitamin E, asparagus juga mengandung mineral, kalsium, potasium, serta vitamin A dan D.

Cara terbaik memasak asparagus adalah dengan mengukusnya agar rasa dan vitaminnya tidak hilang. Hati-hati, jangan memasak terlalu lama agar rasanya tidak berubah jadi pahit. Sebelum dimasak, cuci dahulu di bawah air yang mengalir, lalu patahkan bagian bawahnya yang keras.

2. Cabai Merah

Bisa jadi rasa cabai merah adalah analogi yang pas untuk menggambarkan libido yang selalu menyala atau hot. Kaya dengan kandungan capsaicin, yakni senyawa kimia yang mempu memberikan rangsangan positif pada kerja saraf, sehingga mampu meningkatkan kerja aliran darah dan meredam rasa sakit pada sendi.

Tahun 1997 Dr. Michael Catherine, ilmuwan Amerika Serikat dari Jurusan Farmakologi Sel dan Molekul Universitas California, San Fransisco, meneliti kandungan kimia cabai yang disebut sebagai capsaicin. Penelitan menghubungkan rasa pedas cabai dengan meningkatnya gairah karena stimulan capsaicin. Meski bermanfaat mendongkrak libodo, sebaiknya konsumsi cabai dibatasi, terlebih bagi mereka yang memiliki masalah dengan pencernaan, lambung, maupun gangguan usus. Manfaatkan cabai dalam bentuk sambal yang dicampur lalapan atau tomat segar.

3. Cokelat

Sudah sejak lama cokelat diidentikkan sebagai camilan yang mampu meningkatkan gairah maupun libido, baik laki-laki maupun perempuan. Alasannya, karena cokelat mengandung phenylethylamine, senyawa alami antidepresi dan stimulan andrenalin yang sering disebut dengan "molekul cinta'.

Cokelat dikenal oleh penggemarnya lebih 'asyik' daripada ciuman paling hot sekalipun. Studi yang dilakukan para peneliti Inggris ini meyakini satu hal, membiarkan cokelat meleleh di mulut terbukti mampu meningkatkan detak jantung dan lebih mendongkrak gairah daripada berciuman. Kesimpulan ini diungkapkan David Lewis, psikolog dari The Mind Lab Amerika.

Studi tentang cokelat hitam dan gairah seksual juga pernah dilakukan oleh Dr. Andrea Salonia. Cokelat mampu membuat mood lebih terpenuhi karena diprediksi mengandung lebih dari 300 substansi kimia, termasuk kafein dalam jumlah kecil, terobomin, dan phenylethylamine (stimulan yang terkait dengan amfetamin), yang terbukti bisa menaikkan minat dan fungsi seksual.

4. Kopi

Semua orang tahu, kopi asli mengandung kafein tinggi. Penggunaan dalam jumlah terbatas (tak lebih dari dua cangkir sehari) kafein juga dihubungkan dengan rangsangan seksual dan energi. Para peneliti dari Southwestern University, Texas, AS, mengungkapkan bahwa kopi dapat mendongkrak libido perempuan. Untuk mendapatkan manfaat itu, Anda tak perlu jadi pecandu kopi. Bagi sebagian orang yang tidak tahan efek kafein kopi, disarankan untuk memilih kopi jenis cappuccino atau moka. Bila suka, tambahkan sedikit susu atau madu.

5. Ginkgo

Herba yang satu ini sangat populer dan sering dihubungkan dengan kemampuannya memperbaiki daya ingat. Secara khusus dalam kehidupan seks, ginkgo berfungsi sebagai antidepresan atau membuat jadi rileks. Ginkgo memiliki kamampuan meningkatkan aliran darah guna membantu memelihara ereksi yang sempurna. Menurut Journal of Sex Education and Therapy, sebuah studi yang melibatkan sejumlah pria impoten menunjukkan bahwa konsumsi ginkgo biloba menunjukkan efek positif setelah enam minggu. Setelah enam bulan, separuh dari responden mendapatkan ereksi mereka kembali. Secara umum, penggunaan ginkgo dalam bentuk ekstrak untuk dijadikan campuran bahan minuman penghangat atau ramuan lainnya. Ekstrak ginkgo bisa didapat di toko obat tradisional maupun sinse.

6. Ginseng

Hampir sama dengan ginkgo, herba rimpang ini merupakan tonik bagi tubuh untuk memproduksi nitric oxide, senyawa kunci dalam proses terjadinya ereksi. Ada tiga jenis ginseng, yaitu ginseng cina atau korea yang disebut ginseng asia (Panax ginseng); ginseng amerika (Panax quinquefolius), dan ginseng siberia (E. senicosus). Orang Cina percaya, ginseng berkhasiat menambah kekebalan tubuh, meningkatkan gairah seksual, fungsi otak, menambah energi, vitalitas, dan stamina. Ginseng juga memperlancar aliran sirkulasi darah. Ginseng tersedia dalam bentuk teh yang dapat diminum bersama susu, gula, madu, atau campuran jus.

7. Tiram

Bisa jadi inilah jenis seafood (makanan laut) yang layak disebut camilan menggairahkan atau sensual snack. Di kalangan masyarakat luas, tiram sudah lama terkenal sebagai peningkat libido pria. Kandungan sengnya yang tinggi bisa meningkatkan produksi sperma dan hormon testoteron pada tubuh pria. Bukan hanya itu, tiram juga mengandung dopamin, hormon yang akan mendorong kepuasan seksual.

Cara memasaknya: cuci dan bersihkan cangkang tiram dari berbagai kotoran dengan air mengalir. Keluarkan isinya dan letakkan di atas es. Jika suka, bisa percikan sedikit perasan lemon. Tiram pun siap dinikmati. Jika tak suka dalam bentuk mentah, tiram dapat direbus atau dikukus.

Saturday 11 February 2012

Definisi dan pengertian

Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan.

Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti:

1. Perubahan suhu basal tubuh

2. Perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks)

3. Perubahan pada serviks

4. Panjangnya siklus menstruasi (metode kalender)

5. Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.

Melalui pengalaman, fase subur dan fase tidak subur dalam siklus menstruasi dapat dinilai secara akurat dan pengetahuan ini dapat digunakan untuk merencanakan kehamilan dan menghindari kehamilan.

Sebelum membahas lebih jauh indikator-indikator tersebut ada baiknya kita mengenal secara ringkas fisiologi sperma dan siklus menstruasi.



Fisiologi sperma

Beberapa fakta tentang sperma:

1. Sperma dihasilkan oleh testis secara terus menerus.

2. Pada saat ejakulasi, sekitar 2 – 5 ml cairan semen dikeluarkan yang terdiri dari 100 juta sperma per ml.

3. Sperma akan hidup untuk 3 – 5 hari atau lebih lama dalam serviks perempuan bila ada lendir serviks yang subur.

4. Penetrasi sperma akan dihalangi oleh lendir sperma yang tebal yang menutupi serviks selama masa tidak subur. Sperma yang tinggal di vagina akan dirusak dalam beberapa jam oleh keasaman cairan vagina.

5. Sperma dapat pula ditemukan pada cairan yang dikeluarkan laki-laki sebelum terjadi ejakulasi. Dengan alasan ini, coitus interuptus dapat pula menyebabkan terjadinya kehamilan bila dilakukan pada masa subur.

Dengan fakta di atas, maka disimpulkan bahwa seorang laki-laki selalu dalam keadaan subur, sedangkan kesuburan perempuan terjadi dalam suatu siklus.



Fisiologi siklus menstruasi

Panjang siklus bervariasi dari 23 hari atau kurang untuk siklus pendek dan lebih dari 35 hari untuk siklus yang panjang. Ada sejumlah perempuan yang siklusnya teratur, sementara ada pula yang bervariasi sampai dengan 7 hari. Untuk lebih memudahkan pemahaman, pada tulisan ini kita gunakan rata-rata siklus 28 hari.

Siklus menstruasi dibawah kontrol hormon seks. Untuk memudahkan, siklus ini dibagi dalam 2 fase yaitu fase sebelum ovulasi dan fase setelah ovulasi.

Fase sebelum ovulasi – dikontrol oleh FSH dan esterogen.

Kelenjar pituitari pada dasar otak akan mengeluarkan FSH yang akan merangsang pematangan folikel di ovarium (indung telur). Pematangan folikel ini akan meningkatkan produksi esterogen.

Pada saat kenaikan esterogen mendekati ovulasi, terjadi perubahan – perubahan sebagai berikut:

Endometrium (selaput lendir rahim) menebal.

Serviks menjadi panjang dan lunak serta terbuka.

Lendir serviks yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar pada serviks menjadi lendir yang bersahabat dengan sperma.

Peningkatan garam, gula, dan asam amino untuk memberikan makanan pada sperma.

Peningkatan cairan sampai dengan 10 kali peningkatan volume lendir.

Lendir yang subur terdiri dari 98 % air – transparan, berkilat, licin, elastis yang disebut efek spinnbarkeit.

Struktur lendir yang subur bila dilihat dengan menggunakan nuclear magnetic resonance memperlihatkan jaringan yang jarang sehingga dapat dilewati oleh sperma.

Suhu menetap pada tingkat yang rendah.



Ketika esterogen mencapai tingkat tertentu dalam darah, kelenjar pituitari distimulasi untuk menghasilkan LH yang meningkat cepat yang kemudian akan menimbulkan ovulasi (pecahnya folikel yang matang dan mengeluarkan ovum ) dalam 36 jam kemudian.

Fase setelah ovulasi – dikontrol oleh progesteron

Setelah ovulasi, LH menyebabkan pecahnya folikel yang kemudian folikel tersebut akan berkembang menjadi korpus luteum, yang memproduksi progesteron.

Di bawah pengaruh progesteron terjadi perubahan-perubahan:

Endometrium melunak guna mempersiapkan diri untuk menerima implantasi (penempelan) telur yang telah dibuahi

Serviks memendek, keras, dan tertutup.

Lendir serviks menjadi tidak bersahabat untuk mencegah penetrasi sperma.

Setelah ovulasi terdapat perubahan status kesuburan – jaringan filamen-filamen menjadi lebih padat membentuk lendir yang tebal yang mencegah penetrasi sperma. Sperma secara cepat akan dirusak oleh cairan vagina yang bersifat asam

Suhu akan meningkat sekitar 0,2 ˚C atau lebih.



Korpus luteum akan bertahan sekitar 14 hari, kemudian akan kisut dan mati; progesteron akan turun; suhu turun; dan endometrium akan mengalami disintegrasi sehingga terjadilah menstruasi dan lengkaplah satu siklus.

Hari pertama menstruasi adalah hari pertama siklus. Hari-hari selanjutnya diberi nomer namun tidak termasuk hari pertama menstruasi berikutnya. Hari-hari setelah menstruasi merupakan hari-hari yang relatif tidak subur. Fase subur terjadi di sekitar ovulasi. Adanya lendir serviks menandakan mulainya fase subur, karena sperma dapat bertahan hidup dalam lendir tersebut untuk menunggu ovulasi. Setelah ovulasi, kesuburan ditentukan dengan lamanya ovum bertahan hidup dan adanya kemungkinan terjadinya ovulasi kedua dalam 24 jam. Masa tidak subur setelah ovulasi ditentukan dengan kombinasi temperatur dan lendir kira-kira tiga hari setelah ovulasi. Fase ini akan berakhir sampai dimulainya menstruasi berikutnya. Fase setelah ovulasi ini paling efektif untuk menghindari kehamilan.

Variasi Panjang Siklus

Interval waktu antara ovulasi dengan waktu terjadinya menstruasi berikutnya biasanya tetap, yaitu sekitar 14 hari. Ketika lamanya siklus bervariasi, hal ini terjadi pada interval antara mulainya menstruasi dengan saat ovulasi.

Pada siklus yang pendek, misalnya 21 hari, ovulasi terjadi sekitar pada hari ketujuh dan di sini tidak ada fase tidak subur sebelum ovulasi. Sedangkan pada siklus yang panjang, misalnya 35 hari, ovulasi tidak akan terjadi sampai dengan hari ke 21, sehingga mempunyai hari-hari tidak subur sebelum ovulasi yang panjang.



Mengamati Perubahan Fisiologis

Kita dapat mengamati siklus mentruasi dengan mengamati perubahan fisiologis pada tubuh, dengan menggunakan kombinasi beberapa indikator kesuburan. Indikator-indikator ini secara ilmiah telah terbukti merefleksikan perubahan hormonal dan status kesuburan secara akurat.

Metode yang paling efektif adalah dengan menggunakan pendekatan berbagai indikator biasanya perubahan suhu yang dikombinasikan dengan perubahan lendir serviks.

Indikator pertama- perubahan suhu

Peningkatan suhu menunjukkan adanya ovulasi. Peningkatan suhu yang menetap selama 3 hari mengindikasikan 48 jam setelah ovulasi dan menandakan dimulaiya fase tidak subur setelah ovulasi. Peningkatan suhu ini sekitar 0,2 ˚C atau lebih.

Pembacaan suhu tidak dapat menentukan dimulainya masa subur, sehingga tidak bisa digunakan untuk menentukan waktu yang tepat melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan.

Cara untuk menggunakan indikator pertama ini adalah:

1. Suhu diukur segera setelah bangun tidur sebelum bangkit dari tempat tidur dan melakukan aktivitas lainnya serta dilakukan lebih kurang pada waktu yang sama.

2. Waktu pengukuran yang bervariasi lebih dari 1 jam, harus dicatat.

3. Suhu diukur lewat mulut, vagina, atau anus.

a. Mulut. Ujung perak termometer diletakkan di bawah lidah dengan bibir tertutup selama lebih kurang 5 menit.

b. Vagina. Termometer dimasukkan ke vagina secara perlahan. Waktu pencatatan lebih kurang 3 menit.

c. Anus. Dengan menggunakan jelly atau vaselin yang dioleskan di ujung termometer, termometer dimasukkan ke anus dengan perlahan, dengan posisi berbaring pada salah satu sisi dan lutut ditarik ke atas. Waktu pencatatan lebih kurang 3 menit.

4. Untuk akurasi, bila salah satu metode telah dipilih untuk digunakan, maka sebaiknya tidak diganti sampai dengan siklus berikutnya.

5. Grafik dibuat dengan menggambarkan hasil pembacaan suhu dengan sebuah titik pada lokasi yang sesuai. Titik-titik ini kemudian dihubungkan untuk membentuk sebuah grafik. Jika terjadi kelupaan pengukuran, titik-titik tersebut tidak boleh disambung.

a. Termometer manual – jika air raksa berhenti di antara dua angka, angka yang terendah yang dicatat.

b. Termometer digital – hanya mencatat satu angka desimal

6. Termometer sebaiknya dibersihkan dengan kapas dan air dingin.

7. Grafik baru dimulai pada hari pertama menstruasi. Jika menstruasi mulai pada siang hari, hasil pengukuran pada pagi harinya dipindahkan pada grafik yang baru.

8. Segala sesuatu yang tidak biasa seperti demam, tidur larut, kondisi sedang stress sebaiknya dicatat.

9. Sebaiknya memiliki dua buah termometer, untuk mengantisipasi bila termometernya pecah.



Interpretasi grafik suhu

Siklus dengan ovulasi ditandai dengan adanya grafik bifasik. Suhu akan berada pada tingkat yang rendah sampai dengan terjadinya ovulasi ketika peningkatan terjadi sekitar 0,2 ˚C atau lebih. Peningkatan ini biasanya terjadi secara tiba-tiba antara satu hari dengan hari berikutnya. Selanjutnya suhu akan menetap pada tingkat yang lebih tinggi sampai sebelum atau pada awal menstruasi selanjutnya.



Menentukan fase tidak subur setelah ovulasi

Jika kehamilan dihindari, hubungan seksual tidak dilakukan segera setelah perubahan suhu dicatat. Sel telur dapat dibuahi sampai dengan 12 jam setelah ovulasi dan kelonggaran harus dibuat untuk kemungkinan ovulasi yang kedua dalam 24 jam setelah ovulasi yang pertama.

Untuk mengidentifikasi suhu yang relevan, dapat digunakan aturan 3 di atas 6 (the rule of 3 over 6). Pada aturan ini, sebuah garis horisontal ditarik di atas suhu tertinggi pada suhu-suhu yang rendah. Enam hasil pengukuran suhu akan berada pada atau di bawah garis horisontal ini. Garis vertikal kemudian ditarik antara dua hari ketika suhu berganti dari tingkat yang rendah ke tingkat yang tinggi. Kemudian dibuat garis horisontal lagi pada suhu-suhu yang tinggi. Tiga hasil pengukuran suhu pada atau di atas garis, mengisyaratkan grafik tersebut sesuai dengan aturan 3 di atas 6.



Segera setelah tiga suhu pada level yang tinggi dicatat, maka sampai dengan akhir siklus, kondisi ini merupakan kondisi tidak subur.

Penggunaan garis horisontal untuk membantu menghindari kesalahan interpretasi ketika 6 suhu pada level yang rendah meragukan. Hal ini bisa terjadi misalnya pada menyusui, setelah menggunakan pil kontrasepsi atau pada waktu premenopause.

Dengan pengalaman dalam mencatat suhu ini, dapat dikenali bentuk garis horisontal dan range normal untuk fase suhu yang rendah dan fase pada suhu yang tinggi. Pengalaman ini dapat membantu menginterpretasikan grafik yang lebih sulit.



Variasi kenaikan dan perubahan suhu

Peningkatan suhu yang tiba-tiba merupakan bentuk yang paling sering ditemui, dengan suhu yang memperlihatkan peningkatan tajam antara satu hari dengan hari berikutnya.

Peningkatan suhu yang lambat yaitu suhu meningkat dengan lambat sampai beberapa hari.

Peningkatan suhu anak tangga yaitu peningkatan suhu yang bila digambarkan pada grafik akan membentuk beberapa anak tangga.

Peningkatan suhu gigi gergaji yaiu peningkatan suhu yang bila digmbarkan di grafik akan menggambarkan serangkaian suhu puncak dan lembah. Meskipun sangat jarang, bentuk ini lebih sulit diinterpretasikan.

Dengan menggambar garis horisontal pada suhu-suhu rendah, dapat mengidentifikasi permulaan peningkatan suhu. Fase tidak subur setelah ovulasi dimulai setelah suhu kelima telah dicatat.

Variasi hari terjadinya perubahan suhu

Panjang siklus akan bervariasi tetapi perubahan suhu terjadi 12 – 16 hari sebelum menstruasi berikutnya sehingga pada siklus yang pendek, peubahan suhu terjadi lebih awal, sedang pada siklus yang panjang terjadi kemudian. Panjang fase subur sebelum ovulasi akan bervariasi tetapi fase tidak subur setelah ovulasi cenderung tetap.

Peningkatan suhu

Peningkatan suhu terjadi bila pencatatan suhu 0,2 ˚C atau lebih di atas suhu-suhu beberapa hari sebelumnya. Peningkatan suhu ini dapat disebabkan karena minum alkohol, tidur terlalu larut, bangun terlalu siang, sakit atau stres Kadang-kadang tidak didapatkan penyebab yang nyata peningkatan suhu ini.

Ketika menginterpretasikan sebuah grafik, sering dibantu untuk melingkari kenaikan tajam, sehingga kelainan peningkatan tajam ini mudah dikenali.

Setiap terjadi kenaikan suhu yang tajam, akan lebih baik bila ada penjelasan tentang kenaikan suhu tersebut. Bila hanya satu kenaikan suhu yang tajam pada 6 suhu pada tingkat yang rendah, suhu tersebut dapat diabaikan. Bila lebih dari satu, sebaiknya ditunggu beberapa hari sampai posisinya menjadi normal kembali. Demikian juga bila terjadi gangguan yang mempengaruhi 3 suhu pada tingkat yang lebih tinggi, sebaiknya ditunggu suhu yang keempat untuk meyakinkan adanya infertilitas

Fase setelah ovulasi yang pendek

Jika fase ini kurang dari 9 hari, siklus akan merupakan siklus yang tidak subur karena tidak waktu yang cukup untuk implantasi. Namun hal ini hanya dapat diketahui secara restropekif.

Fase yang pendek ini dapat terjadi pada saat stres, menyusui atau premenopause

Siklus anovulasi

Siklus anovulasi, siklus yang terjadi tanpa ada ovulasi, ditandai dengan sebuah grafik monofasik yaitu suhu tetap pada satu tingkat pada seluruh siklus. Siklus ini lebih sering terjadi pada premenopause, setelah melahirkan dan setelah menggunakan pil kontrasepsi.

Indikator Kedua – Perubahan Lendir Serviks

Perubahan lendir serviks dapat diamati melalui vulva (alat kelamin luar) dan dicatat setiap hari. Perubahan lendir dapat juga diamati pada serviks dimana lendir tersebut akan muncul sehari sebelum muncul di vulva. Perubahan ini mungkin dikaburkan dengan adanya cairan sperma, spermisida atau infeksi vagina.

Lendir serviks ini dapat dikenali dengan rasa/sensasi, penampakan, dan tes dengan jari tangan.

Sensasi

Sensasi sangat penting dan sering merupakan hal tersulit untuk dipelajari. Ada atau tidaknya lendir dikenali dengan sensasi pada vulva. Sensasi mungkin merupakan rasa yang jelas tentang kering, lembab, lengket, basah, licin, atau lubrikasi

Penampakan

Kertas tisu putih dan lembut diusapkan pada vulva. Tisu akan basah dan bila ada lendir serviks, lendir akan terlihat menggumpal pada tisu. Warna lendir dicatat, mungkin berwarna putih, krem, buram, atau transparan. Lendir sering terlihat pula pada celana dalam, dalam kondisi kering sehingga karakteristiknya telah berubah

Tes Jari

Tes ini dapat dilakukan pada lendir yang terdapat di atas tisu dengan cara mengambil lendir tersebut dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari. Dengan perlahan, jari telunjuk ditarik, untuk melihat elastisitas lendir. Lendir mungkin elastis, atau mudah pecah, atau lembut, licin seperti putih telur yang mentah. Elastisitas ini dikenal dengan nama efek Spin dan menunjukkan bahwa lendir subur.





Sensasi pada vulva
Tes dengan jari
Penampakan

Lembab atau
lengket

Lendir awal
sedikit
tebal
putih
lengket
cenderung berbentuk tetap

Basah

Lendir pada masa transisi
jumlahnya meningkat
lebih tipis
berawan
sedikit elastis

Licin

Lendir dengan kesuburan tinggi
jumlah banyak
tipis
transparan

elastis
(seperti putih telur yang mentah)










Perubahan lendir serviks selama siklus mentruasi

Fase tidak subur sebelum ovulasi

Setelah menstruasi, dalam beberapa hari vulva dalam kondisi kering. Fase ini mungkin tidak ada bila siklusnya pendek dan akan panjang bila siklusnya panjang. Sensasi kering di vulva dan biasanya tidak ditemukan lendir.

Fase subur

Ketika esterogen meningkat, lendir serviks dapat dirasakan pada vulva. Pada mulanya akan memberikan sensasi lembab dan akan terdapat sejumlah kecil lendir yang berwarna putih atau krem. Pada tes dengan jari, lendir cenderung mempertahankan bentuk dan mudah pecah.

Pada fase transisi, jumlah lendir meningkat dan lendir dengan warna seperti awan dapat dilihat. Elastisitas rendah dan menimbulkan sensasi basah.

Pada saat mendekati ovulasi, lendir makin banyak dan mungkin jumlahnya bisa 10 kali lipat. Ini memberikan sensasi licin pada vulva. Penampakan seperti putih telur yang mentah, tipis, berair, dan transparan. Pada tes dengan jari, lendir yang sangat subur ini dapat ditarik sampai beberapa cm sebelum pecah.

Lendir yang subur menjaga kehidupan sperma, memberinya makan dan membiarkannya melalui serviks. Pada lendir ini, sperma dapat hidup sampai dengan 3 hari, bahkan pada kasus yang jarang dapat hidup sampai dengan 5 hari atau lebih.

Hari puncak

Hari puncak menunjukkan hari terakhir dimana lendir yang elastis, transparan terlihat atau dirasakan.

Fase tidak subur setelah ovulasi

Selama fase setelah ovulasi, setelah hari puncak, sensasi licin menghilang dan secara tiba-tiba kembali ke kering lagi. Gejala subyektif ini merefleksikan adanya progesteron, yang menebalkan lendir sehingga menyumbat serviks dan menghalangi masuknya sperma.



Pada pemeriksaan lendir serviks ini ada beberapa yang harus diingat:

- Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada seorang perempuan dengan perempuan lain dan pada satu siklus dengan siklus yang lain.

- Setiap perubahan sensasi dan bahkan pada sejumlah kecil lendir harus diperhatikan.

- Jika menemukan kesulitan dalam mendeteksi lendir dari luar, kadang-kadang lebih mudah dikenali setelah berolahraga atau setelah buang air besar.

- Kegel (gerakan mengerutkan otot panggul bagian bawah seperti menahan kencing) juga kadang membantu pengeluaran lendir.



Mencatat perubahan lendir serviks

Mencatat lendir pada grafik suhu dan gejala

Lendir mesti diperhatikan selama seharian dan grafik diberi tanda setiap malam.
Setiap hari ketika darah sedang keluar, termasuk bercak, diberi tanda M (menstruasi).
Ketika merasakan sensasi kering pada vulva dan lendir tidak terlihat, diberi tanda K (kering).
Setiap hari ketika terlihat lendir yang putih atau krem diberi tanda L (lendir).
Setiap hari ketika terlihat lendir yang transparan, licin, diberi tanda S (subur).
Mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri
Sensasi : lembab, lengket, basah, licin
Penampakan pada tisu: putih, krem, berawan, atau transparan.
Pada lendir yang subur kadang-kadang terlihat bercak darah.

Tes dengan jari: lengket, membenang, atau elastis.
Hari Puncak
Hari ini ditandai dengan memberi tanda silang pada huruf S yang terakhir. Hari ini dapat diketahui secara restropektif. Pada hari selanjutnya akan terjadi perubahan lendir menjadi lebih tebal, putih dan lengket atau menjadi kering lagi.

Tanda-tanda tambahan
Tanda-tanda yang merupakan indikator minor ini juga dicatat.

Hubungan seksual
Karena cairan semen akan mempengaruhi konsistensi lendir, dicatat dalam grafik dengan melingkari nomornya.



Gambar berikut merupakan contoh pencatatan perubahan lendir serviks.





Indikator ketiga – perubahan pada serviks



Pengamatan pada serviks akan memberikan tambahan informasi dan sangat berguna bagi yang mempunyai siklus panjang, selama menyusui atau pada masa sebelum menopause. Perubahan pertama pada serviks sering terjadi satu atau dua hari sebelum perubahan pada lendir serviks dan dapat memberikan tanda awal sebelum masa subur. Pada umumnya memerlukan waktu dua atau tiga siklus agar dapat secara akurat mengenali perubahan panjang, posisi, konsistens, dan terbukanya serviks.

Perubahan pada serviks sebagai berikut:

- selama fase tidak subur sebelum ovulasi, serviks terletak rendah dalam vagina dan mudah dicapai oleh ujung jari.

o Serviks panjang, miring, dan menempel pada dinding vaina.

o Terasa kaku, seperti ujung hidung.

o Mulut serviks tertutup, memberikan sensasi seperti lesung pipi ketika disentuh, dan terasa kering

- Selama masa subur, serviks naik ke atas dalam vagina.

o Serviks memendek, lurus, dan terletak di tengah vagina.

o Sulit disentuh. Jika teraba terasa lembu seperti meraba bibir bawah.

o Mulut serviks terbuka, sehingga dapat masuk ujung jari.

o Terasa basah dan terdapat lendir.

- Fase tidak subur setelah ovulasi, serviks akan kembali ke kondisi tidak subur dalam waktu 24– 48 jam



Memeriksa Serviks Sendiri

Perubahan serviks dapat dirasakan oleh ujung jari. Sentuhan yang lembut diperlukan untuk mengenali perubahan serviks dari hari ke hari.

Serviks sebaiknya diperiksa setiap hari pada waktu yang sama, misalnya sembari mandi pagi. Sebelum memeriksa, kandung kemih harus kosong (buang air kecil terlebih dahulu). Setiap kali pemeriksaan sebaiknya menggunakan posisi yang sama, baik berdiri dengan satu kaki dinaikkan (misal pada ditumpukan pada sisi bak mandi) atau jongkok. Tangan dicuci bersih dengan menggunakan sabun dan dikeringkan (kuku tangan harus pendek). Jika memungkinkan menggunakan sarung tangan yang telah disucihamakan. Jari telunjuk tangan kanan secara perlahan dimasukkan dalam vagina sampai teraba serviks.

Pada perabaan serviks terasa bola licin yang berlekuk, sedangkan vagina akan teraba lembut, lembab, dan berlekuk-lekuk.

Jika serviks sulit dicapai, rahim dapat didorong ke bawah dengan menekan perut bagian bawah sedikit tulang pubis dengan tangan kiri.

Dengan pengalaman, pemeriksaan hanya memakan waktu beberapa detik.

Untuk sebagian perempuan, kadang-kadang lebih mudah menggunakan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah) atau meminta pasangannya untuk memeriksa. Hal ini masing dimungkinkan, selama sepanjang siklus pemeriksaan dilakukan oleh orang yang sama dan dengan cara yang sama.

Berikut contoh pencatatan perubahan serviks pada grafik.





Indikator Keempat – Metode Kalender



Panjang siklus sebaiknya diukur dari hari pertama menstruasi sampai dengan menstruasi berikutnya, tetapi tidak termasuk hari pertamanya. Adanya bercak sebelum periode sebaiknya dimasukkan pada siklus sebelumnya. Hal ini akan membantu untuk menentukan panjang fase sebelum dan setelah ovulasi dengan lebih tepat.

Metode kalender ini berdasarkan pengetahuan bahwa ovulasi terjadi 12-16 hari sebelum menstruasi berikutnya tanpa memandang panjangnya siklus. Sebaiknya perhitungan dibuat dengan mengambil siklus terpendek dan terpanjang dalam satu tahun, minimal 6 bulan.

Dengan menganggap bahwa sperma dapat hidup di kelamin perempuan selama hari dan masa hidup sel telur 2 hari, maka diperoleh rumus sebagai berikut:

Siklus terpendek – 20 = hari terakhir masa tidak subur sebelum ovulasi

Siklus terpanjang – 10 = hari terakhir masa subur

Contoh, panjang siklus selama 6 bulan terakhir adalah 28, 29, 28, 27, 30, dan 28. Maka hari terakhir masa tidak subur sebelum ovulasi adalah hari ke 7 (27-20), dan hari terakhir masa subur adalah hari ke 20 (30-10).

Untuk mencegah kehamilan, pasangan dengan perhitungan di atas, disarankan untuk menghindari hubungan seksual pada hari ke 8 sampai dengan ke 20.

Metode kalender ini menghasilkan waktu yang panjang untuk menghindari hubungan seksual yang sebenarnya tidak perlu. Hal ini mengingat bahwa sekarang telah diketahui bahwa sel telur dapa dibuahi hanya daam beberapa jam setelah ovulasi dan masa hidup sperma di kelamin perempuan bervariasi dan mungkin lebih dari 3 hari.

Meskipun metode ini tidak cukup bisa diandalkan untuk direkomendasikan sebagai indikator tunggal, namun pencatatan panjang siklus dan variasinya cukup penting.



Indikator Kelima – Indikator Minor Kesuburan



- Sakit karena ovulasi (Mittelschmerz pain) – rasa sakit yang tajam atau tumpul pada salah sisi perut bagian bawah selama beberapa jam.

- Gejala-gejala pada payudara – rasa kencang dan menggeleyar pada payudara dialami pada sekitar ovulasi.



Tanda-tanda ini tidak begitu kuat, tetapi berguna untuk meyakinkan hasil pengamatan.



Merencanakan Kehamilan



Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:

menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi
memprediksikan hari-hari subur yang maksimum
mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan
membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas


Penelitian menunjukkan bahwa kesempatan untuk mendapatkan kehamilan terbatas pada 5 hari sebelum dan sehari setelah peningkatan suhu. Hari yang paling subur ditemukan 2 hari sebelum perubahan suhu yang mendekati hari puncak lendir.

Pada pasangan yang normal, kehamilan mungkin terjadi pada setiap waktu pada masa subur tetapi hubunan seksual paling mungkin akan menghasilkan kehamilan pada hari-hari di mana terdapat lendir serviks dengan kesuburan tinggi, terdapat sensasi basah atau licin pada vulva, dengan lendir serviks yang transparan dan elastis. Jumlah lendir subur yang paling banyak terjadi satu atau dua hari sebelum hari puncak dan merupakan waktu dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Hari puncak hari terakhir ketika lendir yang subur ada sering bersamaan dengan waktu ovulasi. Pergeseran suhu menyakinkan bahwa ovulasi sedang terjadi. Pada waktu tingkat kesuburan maksimum, serviks tinggi, pendek, lurus, lembek, dan terbuka dan mengalirkan lendir yang subur.

Bila dalam 6 bulan setelah melakukan hubungn seksual secara eratur dalam masa subur namun tidak terjadi kehamilan, sebaiknya menemui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.



Suhu

Grafik suhu merupakan alat bantu penting untuk mendapatkan kehamilan bila digunakan dengan benar. Grafik ini tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya ovulasi, namun merupakan alat yang dapat diandalkan untuk mengkonfirmasikan adanya ovulasi.

grafik bifasik menunjukkan adanya ovulasi

fase tidak subur setelah ovulasi kurang dari 9 hari mengindikasikan tidak terjadi kehamilan

grafik monofasik menunjukkan tidak adanya ovulasi

peningkatan suhu yang kedua setelah peningkatan pertama setelah ovulasi atau peningkatan suhu lebih dari 20 hari mengindikasikan adanya kehamilan.

Lendir Serviks

Pengamatan lendir serviks merupakan alat yang paling akurat untuk menentukan waktu yang tepat melakukan hubungan seksual guna mengoptimalkan kesempatan memperoleh kehamilan. Metode ini penting untuk perempuan yang mempuunyai siklus tidak teratur.



Mencegah kehamilan

Pendekatan dengan kombinasi berbagai indikator, umumnya kombinasi suhu dan lendir merupakan metode yang sangat efektif, bahkan bila dilakukan dengan benar dapat mencegah kehamilan hingga 98%.

Berikut petunjuk untuk mencegah kehamilan:

1. Fase tidak subur sebelum ovulasi

Fase ini dapat dikenali dengan gejala pada lendir, tanda-tanda serviks, perhitungan kalender atau aturan Doering

a. Gejala pada lendir

Setelah menstruasi, hari-hari kering tanpa lendir merupakan fase tidak subur. Pada hari telah dikenali adanya lendir, menandakan bahwa fase ini telah berakhir.

b. Tanda-tanda pada serviks

Pada hari-hari dimana terdapat serviks yang rendah, panjang, kaku, tertutup, dan miring menandakan fase tidak subur. Pada hari pertama terjadi perubahan posisi dan tekstur menandakan adanya berakhirnya fase ini.

c. Perhitungan kalender

Siklus yang terpendek dikurangi 20 merupakan hari terakhir masa tidak subur. Fase tidak subur sebelum ovulasi dimulai dari hari pertama siklus sampai hari terakhir masa tidak subur hasil perhitungan di atas.

d. Aturan Doering

Hari pertama terjadi perubahan suhu dikurang 7 merupakan hari pertama fase subur. Fase tidak subur sebelum ovulasi dimulai dari hari pertama siklus sampai dengan hari pertama fase subur.

Aturan Doering dan perhitungan kalender ini sebaiknya berdasarkan informasi paling tidak 6 siklus.

2. Fase tidak subur setelah ovulasi

Fase tidak subur setelah ovulasi ini dikenali melalui suhu, ledir dan tanda-tanda pada serviks.

a. Suhu

Fase ini dimulai setelah tiga suhu pada tingkat yang tinggi tercatat, dengan memenuhi syarat sebagai berikut:

o ketiga suhu yang tinggi tersebut merupakan suhu tanpa gangguan.

o Paling tidak salah satu minimal 0,2 ˚C atau lebih di atas garis horisontal

o Minimum terdapat 6 suhu di bawah garis horisontal.

b. Gejala pada lendir

Pada hari keempat setelah hari puncak.

c. Tanda-tanda pada serviks

Pada hari ketiga seteah serviks kembali pada kondisi tidak subur.

d. Metode Gejala dan suhu

Fase ini mulai setelah tiga suhu yang tinggi tercatat, dan suhu tersebut setelah hari puncak yang ditunjukkan dengan gejala pada lendir.

Efektivitas fase tidak subur sebelum ovulasi

Hubungan seksual pada fase ini masih mempunyai resiko kehamilan meski tidak besar. Fase ini tergantung pada tingkat kesuburan sperma, karena bila sperma hidup pada lendir yang subur, masa hidup sperma akan memanjang.

Ovulasi dapat pula terjadi lebih awal daripada perkiraan. Pada perempuan dengan siklus yang pendek antara 21– 24 hari atau dengan mentruasi yang lama, lendir dapat timbul segera setelah menstruasi atau bahkan sebelum menstruasi selesai. Pada kasus seperti ini, hubungan seksual dapat menyebabkan kehamilan.



Efektivitas fase tidak subur setelah ovulasi

Perlu ditekankan bahwa fase tidak subur setelah ovulasi merupakan waktu paling aman untuk melakukan hubungan seksual bila ingin mencegah kehamilan. Jika saat ovulasi telah ditentukan, tidak ada resiko lebih lanjut untuk timbulnya kesuburan dalam siklus ini.

Buah & Sayuran

Categories

100% Terbukti Paling Ampuh Sembuhkan Kanker Lambung Secara Alami Sampai Tuntas Alternatif Alzheimer Ambeien anak Aneka Ramuan anemia Artikel Bau Badan Bau Mulut Bawang Putih Begadang Berita Biologi Buah-Buahan Cacingan Cara dan tips cara mencegah miom cara mencegah penyakit uci uci cara mengatasi abses anus cara mengatasi ginjal cara mengatasi ginjal bengkak sebelah kanan cara mengatasi infeksi telinga yang aman cara mengatasi kista saat hamil cara menghilangkan penyakit miom dengan aman dan tanpa operasi cara mengobati ginjal bengkak kanan dan kiri alami cara mengobati penyakit ginjal cara menyembuhkan penyakit ginjal cara menyembuhkan abses anus cara menyembuhkan infeksi telinga ampuh cara order qnc cara pemesanan qnc Depresi Detoks Diabetes Diabetes melitus Diare Diet Digestive System Fisika Flu Gagal Ginjal Gangguan Atau Penyakit Gaya Hidup gaya hidup sehat gejala gejala penyakit infeksi telinga yang harus di waspadai gejala penyakit jantung yang harus di waspadai gigi Health Sense Herbal Hidup Sehat Hipertensi Ibu dan Anak Info Kesehatan IPA Jantung Jerawat Kandungan Kanker Kanker Payudara Kecantikan Kehamilan Kelompok I (Proses Pencernaan di Lambung Usus dan Anus) Kelompok III (Proses Pencernaan Protein dan Karbohidrat) Kencing Manis kesehatan kesehatan anak Kesehatan Jantung Kesehatan Kulit Kesehatan Tubuh Kesehatan Wanita Ketombe Khasiat Tanaman kimia konsultasi penyakit uci uci Kulit kulit-kecantikan lain-lain Lemak Lemak Trans Lembur Lidah Maag Makanan Makanan & Minuman Makanan Sehat Manfaat Buah musim hujan obat abses anus tanpa operasi Obat Alami obat alami kanker kelenjar getah bening obat alami kista payudara saat hamil obat alami penyakit miom Obat Demam Rematik obat diabetes kering obat ginjal bengkak sebelah kanan alami Obat Gondok obat herbal abses anus obat herbal kanker kelenjar getah bening alami obat herbal tbc anak obat kanker kelenjar getah bening tanpa operasi Obat Kanker Lambung obat pneyakit ginjal obat tbc anak alami obat tbc anak balita obat tbc anak menahun obat tbc anak menular obat tbc anak yang aman obat tbc buat anak obat tbc kelenjar anak obat tradisional ginjal bengkak sebelah kanan obat tradisional kanker kelenjar getah bening obat tradisional kista payudara saat hamil muda obat tradisional miom ampuh obesitas Olahraga Osteoporosis Otak Pengobatan pengobatan abses anus pengobatan kista payudara saat hamil pengobatan sakit jantung alami dan tanpa efek samping Penuaan penyabab infeksi telinga pada anak Penyakit Penyakit Akibat Kerja Penyakit asam urat Penyakit Dalam Penyakit Kulit Penyakit maag Penyakit Payudara Penyakit tipes Penyerapan Pernafasan Pola Hidup Sehat Proetein Psikologi Qnc jelly gamat Ragam Penyakit Rambut Rematik review saat hamil terdapat benjolan di payudara Sariawan Seksologi Sinusitis Sistem Pencernaan pada Ruminansia solusi atasi penyakit kencing manis kering dan basah Stroke Susu Tahi Lalat Tanaman Obat tanda tanda sakit jantung yang bisa menyerang anda Tanya Jawab TBC Telur Terbukti Paling Ampuh Mampu Sembuhkan Penyakit Gondok / Struma / Pembesaran Kelenjar Tiroid Secara Alami Terbukti Paling Ampuh Sembuhkan Demam Rematik Secara Alami tetap sehat Tidur Tipes tips tips atasi penyakit kencing manis kering dengan aman Tips Kecantikan Tips Kesehatan Tips makanan sehat tips menyembuhkan Tips Sehat Tips! Tradisonal tubuh sehat Umum Varises Vitamin Wanita

Sponsor

Kesehatan

Blog Archive