Showing posts with label Penyakit Akibat Kerja. Show all posts
Showing posts with label Penyakit Akibat Kerja. Show all posts

Saturday 10 September 2011

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam Penggunaan Komputer. Belakang ini komputer merupakan salah satu saran utama yang meliputi seluruh aspek pekerjaan. Sepertinya komputer semakin hari semakin susah untuk dihindari, semu lini dari kehidupan sudah dimasuki oleh penggunaan komputer. Bahkan anak-anak pun sudah disuguhi dengan penggunaan komputer dalam melakukan aktifitas belajar mengajar.

Walau kebanyakan orang masih beranggapan bahwa penggunaan komputer masih untuk para pekerja kantoran saja yang mengharuskan untuk menggunakan komputer agar pekerjaan mereka lebih mudah dan cepat, namun anggapan seperti itulah yang membuat mereka terlena bahwa mereka secara tidak langsung juga sudah ketagihan dengan penggunaan komputer.

Bahkan tidak hanya remaja saja yang ketagihan dengan penggunaan komputer seperti untuk mencari teman via Facebook, Twitter, Friendster dll yang berhubungan dengan jejaring sosial selain itu banyak juga para orang tua yang mulai tak bisa menahan diri untuk juga bisa mencicipi informasi melalui dunia internet yang semakin hari semakin mempermudah untuk mendapatkan informasi terbaru walau hanya dengan duduk sebentar dan berselancar untuk mencari berita-berita yang fresh dan terbaru.

Kegiatan-kegiatan tersebutlah yang membuat orang bahkan lupa kalau dia sudah seharian berada didepa komputer bahkan ada juga yang sampai lupa bahwa dia belum makan siang dan ada juga yang bagadang sampai subuh seperti para blogger seperti saya ini. Hehehehe.

Berlama-lama duduk didepan komputer dan ada pula yang dilakukan secara terus-menerus inilah yang membuat beberapa keluhan-keluhan akibat penggunaan komputer yang berlebihan misalnya
- Otot leher terasa pegal dan bahkan kaku pada urat-urat leher
- Pandangan mulai tidak jelas (kabur),
- Sering kesemutan
- Perut mual-mual
- Sakit pinggang
- Dan lain sebagainya yang keluhan-keluhan tersebut terjadi tanpa disadari

Sebenarnya perangkat komputer dapat menimbulkan penyakit karena pemakaiannya. Seperti penataan meja dan kursi yanga kurang pas, resolusi dari layar monitor, keyboard dan printer merupakan peralatan yang bisa berakibat penyakit pada pemakaiannya.

Agar dapat mengurangi keluhan-keluhan pada saat bekerja dengan menggunakan komputer, ada baiknya tempat yang digunakan dalam untuk melakukan aktivitas menggunakan komputer hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam penggunaan Komputer dapat diterapkan dengan baik.

1. Posisi Duduk
Pada saat bekerja menggunakan komputer posisi duduk harus diperhatikan. Disarankan, agar duduk dalam posisi tegak dan rileks juga disarankan agar salah satu dari kaki agak maju ke depan.

2. Meja Komputer

meja komputer
Meja Komputer
Agar lebih nyaman bekerja gunakanlah meja komputer yang mempunyai alat sandaran kaki dan bagian bawah meja yang luas agar kaki dapat bergerak bebas. Pengguna komputer juga harus memilih kursi dan meja yang sesuai dengan tinggi badan.. pergunakanlah kursi yang fleksibel (dapat diatur tinggi rendahnya) dan sandarannya mengikuti lekuk punggung .

3. Filter Layar Monitor
Pada saat melakukan aktifitas pekerjaan menggunakan komputer, mata akan selalu melihat kearah monitor ataupun keyboard. Karena monitor adalah layar yang sensitive dan bisa memancarkan radiasi oleh karena itu perlu adanya pemasangan filter atau screen guard pada layar monitor anda, agar keluhan pada mata dapat dihindari.

Cara-cara agar menjaga mata tetap sehat yaitu sebagai berikut :
  • Mata juga memerlukan istirahat karena itu cobalah untuk melihat pemandangan yang bisa menyejukkan mata secara rutin.
  • Jagalah kebersihan kacamata atau lensa kontak untuk menjaga kesehatan mata anda.
  • Pergunakanlah tambahan layar anti radiasi.
4.  Keyboard 
Keyboard QWERTY

Tanpa kita sadari, nyeri otot yang terjadi pada penggunaan komputer merupakan gabungan dari penggunaan kesuluruhan perangkat komputer, termasuk keyboard. Keyboard yang tetap diusulkan sebagai keyboard resmi diputuskan di Amerika Serikat untuk tetap digunakan dalam Standard Institute tahun 1968 dan melalui ISO tahun 1971 adalah keyboard yang sering kita gunakan yaitu keyboard QWERTY. Keputusan ini sebenarnya lebih memperhatikan masalah ekonomi dibandingkan masalah ergonomic.

Keyboard QWERTY belum memberikan beban yang sama pada jari pada saat pengetikan. Teknik pengetikan 10 jari dengan keyboard QWERTY tetap saja lebih memberatkan tangan kiri. Tugas tangan kiri lebih banyak melakukan pengetikan dibanding tangan kanan (lebih kurang 60% dari pengetikan). Namun sebenarnya hal ini akan lebih menguntungkan buat mereka yang biasa menggunakan tangan kiri. Namun tidak demikian halnya dengan yang biasa menggunakan tangan kanan. Tombol-tombol pada baris tengah yang paling mudah dicapai oleh jari tangan kanan maupun tangan kiri ternyata hanya ditekan 30% dari waktu pengetikan. jari-jari lebih sering melompat ke baris atas maupun baris bawah. Ini akan berpengaruh besar pada pergelangan tangan. Inilah yang sering dikeluhkan, pegal pada pergelangan tangan pada saat mengetik.

Jadi karena kita masih mengetik dengan keyboard QWERTY maka masalah nyeri otot dan pergelangan tangan akan tetap muncul. Untuk mengatasinya, pada saat mengetik apabila mulai terasa pegal maka berhentilah dan lemaskanlah pergelangan tangan dan jari. Kemudian berusahalah untuk mengetik dengan rileks (seperti orang memainkan piano) dan biasanya pada sistem pengetikan 10 jari, dianjurkan punggung tangan untuk tidak bersandar pada meja keyboard karena menyebabkan jari akan tidak leluasa bergerak pada saat mengetik apalagi untuk mengetik tombol yang ada pada bagian atas.
Keyboard klockenberg
Tapi apabila keluhan masih muncul juga maka gantilah jenis keyboard anda dengan keyboard yang katanya memperhatikan masalah ergonomi seperti keyboard KLOCKENBERG . Keyboard ini dibuat sebagai penyempurnaan dari jenis keyboard sebelumnya.

5. Printer
Printer sebagai perangkat untuk mencetak data ternyata dapat pula menimbulkan kelelahan kerja. Suara bising dari mesin printer inilah yang disinyalir sebagai penyebabnya. Untuk mengatasi kebisingan ini, gunakanlah printer yang paling rendah tingkat kebisingannya seperti printer dengan sistem laser atau inkjet.
Disadur dari: http://yanti164.wordpress.com

Baca Juga Artikel Sebelumnya Keluhan Kesehatan Akibat Penggunaan Komputer

Demikian  Artikel Tentang Kesehatan - Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam penggunaan Komputer Semoga bermanfaat
Manusia KomputerArtikel Tentang Kesehatan - Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi maka pekerjaan manusia akan semakin dipermudah, pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat.  Salah satu dari kemajuan dibidang teknologi yang sangat populer adalah komputer.  Semakin hari semakin banyak pula para pengguna komputer dan tentu aka semakin banyak pula orang yang melakukan pekerjaannya dengan menggunakan komputer bahkan ada juga yang sampai duduk seharian di depan komputer.  Pada mulanya, hal itu tidak akan menimbulkan keluhan-keluhan yang berarti, tapi setelah sekian lama dan semakin bertambahnya orang yang melakukan pekerjaan dengan menggunakan komputer maka semakin banyak pula masalah-masalah kesehatan yang diakibatkan oleh komputer.

Ada banyak sekali keluhan-keluhan yang bersifat subyektif karena penggunaan komputer yang berlebihan oleh penggunanya, secara umum keluhan-keluhan yang biasa mereka alami adalah nyeri di leher, nyeri pada pinggang, mata terasa sakit, kepala pusing-pusing, susah kencing, nyeri pada daerah lengan, pegal dibagian kaki, sering kesemutan, bahkan ada juga yang mengalami tekanan mental.

Keluhan seperti itu sering diabaikan, tetapi jika hal tersebut terus-menerus dibiarkan, maka dapat mengganggu  produktivitas kerja.  Fenomena keluhan-keluhan subyektif ini bisa dikatakan cedera akibat tekanan kerja (Penyakit Akibat Kerja) yang terus-menerus. Keluhan-keluhan seperti ini sedikit yang dilaporkan, tetapi sangat banyak dialami oleh para pekerja yang menggunakan komputer.

Banyak hal yang bisa dilakukan agar dapat mencegah dan mengurangi keluhan-keluhan tersebut, misalnya dengan menggunakan obat yang dapat mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki posisi duduk, sarana, dan cara kerja sehingga dapat mengurangi bahkan mencegah.   Meski pekerjaan sudah dipermudah dengan banyaknya penggunaan teknologi komputer tapi janganlah seakan-akan manusia juga disamakan dengan robot.

Walau dengan menggunakan obat pengurang rasa nyeri tidak dapat menghilangkan masalah, tetapi dengan penggunaan obat tersebut dapat mengurangi gejala-gejala namun jangan pula hal tersebut dilakukan secara terus menerus karena dapat menimbulkan masalah baru dengan penggunaan obat secara berlebihan.  Disamping, perangkat komputer yang disediakan dirancang dan disesuaikan dengan dan untuk orang di ‘dunia barat’ yang sudah kita ketahui memiliki postur badan yang berbeda dari kebanyakan orang Indonesia.

Hal ini juga diperparah oleh kurang pedulinya orang-orang yang bekerja dengan komputer. Bila keadaan terus-menerus seperti ini, akan mengakibatkan banyak jam kerja akan hilang, keuntungan perusahaan akan berkurang & biaya pengobatan akan bertambah.

Operator komputer bekerja selama berjam-jam dengan sikap duduk yang statis, dengan gerakan tangan yang berulang-ulang. Dengan keadaan itu saja, operator komputer meja memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mendapat cedera yang bersifat kumulatif pada otot.

Faktor risiko ini akan semakin tinggi dengan lamanya durasi kerja, dengan posisi duduk yang buruk, posisi leher yang salah, tempat kerja yang kurang memadai, penempatan layar monitor komputer, keyboard, atau kertas yang salah.

Untuk menghindari atau mengurangi masalah kesehatan akibat hal tersebut, hal yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan sikap & pengaturan kerja yang baik juga mengatur pola hidup selama & di luar jam kerja.

Sesuaikan peralatan kerja setiap akan mulai bekerja, sehingga kelelahan & cedera dapat dikurangi, seperti menyesuaikan tinggi kursi sesuai tinggi badan, meletakkan tepi atas monitor ada dalam 1 garis lurus dengan mata sehingga kepala tidak menengadah ataupun menunduk ketika melihat ke monitor, mengatur jarak monitor dengan mata ada dalam jarak membaca (sekitar 50cm) sehingga badan tidak perlu membungkuk setiap kali melihat ke monitor, & mengatur ‘refresh rate’ monitor sebesar 72Hz atau lebih sehingga mata tidak cepat lelah.

Lalu bagian punggung tersangga dengan baik oleh sandaran kursi yang empuk, menggunakan sandaran telapak kaki (footrest) sehingga posisi tungkai dalam keadaan rileks, lengan atas & bawah membentuk sudut 90 derajat saat mengetik, kedua pangkal telapak tangan bertumpu/bersandar pada meja, tidak menggantung, & menggunakan kursi dengan penyangga/sandaran lengan bawah.

Agar dapat membaca dengan nyaman, atur setting kontras & kekuatan cahaya dari monitor, tidak terlalu terang sehingga menyilaukan mata & kontras yang mencukupi sehingga tulisan di monitor mudah dibaca, menghindari adanya cahaya terang tepat di belakang atau di depan monitor, & memastikan penerangan di ruangan mencukupi untuk membaca buku/tulisan tercetak.

Menggunakan & mengatur dengan tepat headphone & mikrofon (headset) yang disediakan agar dapat mendengar dengan jelas & berbicara tanpa perlu berteriak & menghindari posisi duduk yang sama selama waktu yang lama, variasikan beberapa posisi duduk yang nyaman

Untuk mendukung kerja yang optimal & mencegah terkena gangguan kesehatan, disarankan untuk beristirahat selama 5 menit setiap bekerja selama 1 jam, istirahat ini tidak dapat digabungkan. Gunakan waktu istirahat singkat ini untuk berjalan, melakukan gerakan-gerakan olahraga ringan, atau mengambil minuman. Waktu istirahat yang lebih lama (15-30 menit) setiap 4 jam bekerja, gunakan untuk rileks/beristirahat & makan. Untuk mengurangi kelelahan mata, lihat ke luar jendela (pemandangan) atau benda yang letaknya jauh setiap 10-15 menit sekali.

Cukup minum untuk mencegah dehidrasi. Kebutuhan cairan yang disarankan untuk mereka yang bekerja di ruangan ber-AC adalah sekitar 50-60cc/kgBB/hari. Jangan menahan kencing untuk mencegah infeksi saluran kemih atau terbentuknya batu di saluran kencing. Sesuaikan suhu ruangan kerja, tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Suhu yang terlalu panas akan membuat cepat lelah & emosi meningkat, sedangkan suhu yang terlalu dingin akan membuat otot menjadi kaku & lebih mudah terkena cedera.

Jika dimungkinkan, putar musik dalam volume yang pelan untuk menghindari kejenuhan & meredam emosi. Tidur dalam jumlah yang cukup, sekitar 6-8 jam/hari. Makan makanan yang bergizi lengkap, bervariasi, & seimbang, juga cukup serat (sayuran/buah). Makan berat 1-2 jam sebelum mulai bekerja sehingga ada cukup energi untuk bekerja tanpa diganggu rasa lapar atau kantuk.

Berolahraga secara teratur 2-3 kali setiap pekan. Segera berkonsultasi dengan dokter setiap kali merasakan ada gejala/keluhan di tubuh yang tidak normal sehingga dapat cepat diobati.

Dengan melakukan hal-hal di atas, gangguan kesehatan akibat bekerja dengan komputer dapat dikurangi & produktivitas/efisiensi kerja meningkat.

Sumber : http://konsulsehat.web.id/?p=78

Semoga Artikel Tentang Kesehatan - Keluhan Kesehatan Akibat Penggunaan Komputer ini bermanfaat

Saturday 30 July 2011

Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yang penyebabnya adalah karena pekerjaan, alat dan bahan yang digunakan dalam bekerja, proses pekerjaan dan juga lingkungan kerja. Dari sini dapat dipahami bahwa Penyakit Akibat Kerja adalah suatu penyakit yang artifisial atau man made disease.

Untuk Penyakit Akibat Kerja, WHO memberikan empat kategori sebagai berikut:
  1. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab lainnya, contohnya Bronkhitis khronis.
  2. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, contohnya Pneumoconiosis.
  3. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, contohnya asma.
  4. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, contohnya Karsinoma Bronkhogenik

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Penyakit Akibat Kerja

Faktor-faktor yang menyebabkan Penyakit Akibat Kerja sangat banyak, tergantung dengan bahan yang digunakan pada saat proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja, sehingga tidak mungkin disebutkan satu per satu. Namun pada umumnya faktor yang menyebabkan penyakit akibat kerja dapat dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan:
  1. Golongan fisik : suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi, vibrasi, penerangan lampu yang kurang baik.
  2. Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.
  3. Golongan biologis : bakteri, virus atau jamur
  4. Golongan fisiologis : biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara kerja
  5. Golongan psikososial : lingkungan kerja yang mengakibatkan stress.

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu pendekatan sistematis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat.

Pendekatan tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mendiagnosa Penyakit Akibat Kerja:

1. Tentukan Diagnosis klinisnya

Diagnosis klinis harus dapat ditegakkan terlebih dahulu, dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas penunjang yang ada, seperti umumnya dilakukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Setelah diagnosis klinik ditegakkan baru dapat dipikirkan lebih lanjut apakah penyakit tersebut berhubungan dengan pekerjaan atau tidak.

2. Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini

Pengetahuan mengenai pajanan yang dialami oleh seorang tenaga kerja adalah esensial untuk dapat menghubungkan suatu penyakit dengan pekerjaannya. Untuk ini perlu dilakukan anamnesis mengenai riwayat pekerjaannya secara cermat dan teliti, yang mencakup:

- Penjelasan mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh penderita secara khronologis
- Lamanya melakukan masing-masing pekerjaan
- Bahan yang diproduksi
- Materi (bahan baku) yang digunakan
- Jumlah pajanannya
- Pemakaian alat perlindungan diri (masker)
- Pola waktu terjadinya gejala
- Informasi mengenai tenaga kerja lain (apakah ada yang mengalami gejala serupa)
- Informasi tertulis yang ada mengenai bahan-bahan yang digunakan (MSDS, label, dan sebagainya)

3. Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut

Apakah terdapat bukti-bukti ilmiah dalam kepustakaan yang mendukung pendapat bahwa pajanan yang dialami menyebabkan penyakit yang diderita. Jika dalam kepustakaan tidak ditemukan adanya dasar ilmiah yang menyatakan hal tersebut di atas, maka tidak dapat ditegakkan diagnosa penyakit akibat kerja. Jika dalam kepustakaan ada yang mendukung,

perlu dipelajari lebih lanjut secara khusus mengenai pajanan sehingga dapat menyebabkan penyakit yang diderita (konsentrasi, jumlah, lama, dan sebagainya).

4. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut.

Jika penyakit yang diderita hanya dapat terjadi pada keadaan pajanan tertentu, maka pajanan yang dialami pasien di tempat kerja menjadi penting untuk diteliti lebih lanjut dan membandingkannya dengan kepustakaan yang ada untuk dapat menentukan diagnosis penyakit akibat kerja.

5. Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi

Apakah ada keterangan dari riwayat penyakit maupun riwayat pekerjaannya, yang dapat mengubah keadaan pajanannya, misalnya penggunaan APD, riwayat adanya pajanan serupa sebelumnya sehingga risikonya meningkat. Apakah pasien mempunyai riwayat kesehatan (riwayat keluarga) yang mengakibatkan penderita lebih rentan/lebih sensitif terhadap pajanan yang dialami.

6. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit

Apakah ada faktor lain yang dapat merupakan penyebab penyakit? Apakah penderita mengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab penyakit. Meskipun demikian, adanya penyebab lain tidak selalu dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab di tempat kerja.

7. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya

Sesudah menerapkan ke enam langkah di atas perlu dibuat suatu keputusan berdasarkan informasi yang telah didapat yang memiliki dasar ilmiah. Seperti telah disebutkan sebelumnya, tidak selalu pekerjaan merupakan penyebab langsung suatu penyakit, kadang-kadang pekerjaan hanya memperberat suatu kondisi yang telah ada sebelumnya. Hal ini perlu dibedakan pada waktu menegakkan diagnosis. Suatu pekerjaan/pajanan dinyatakan sebagai penyebab suatu penyakit apabila tanpa melakukan pekerjaan atau tanpa adanya pajanan tertentu, pasien tidak akan menderita penyakit tersebut pada saat ini.

Sedangkan pekerjaan dinyatakan memperberat suatu keadaan apabila penyakit telah ada atau timbul pada waktu yang sama tanpa tergantung pekerjaannya, tetapi pekerjaannya/pajanannya memperberat/mempercepat timbulnya penyakit.

Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa untuk menegakkan diagnosis Penyakit Akibat Kerja diperlukan pengetahuan yang spesifik, tersedianya berbagai informasi yang didapat

baik dari pemeriksaan klinis pasien, pemeriksaan lingkungan di tempat kerja (bila memungkinkan) dan data epidemiologis.

PENUTUP
Penegakan diagnosis Penyakit Akibat Kerja masih merupakan masalah di Indonesia. Diperlukan minat dan pengetahuan yang khusus untuk dapat menegakkan diagnosis Penyakit Akibat Kerja. Untuk mengatasi masalah tersebut, selain perlu ditingkatkan pendidikan bagi dokter dalam bidang kedokteran kerja, juga perlu dikembangkan suatu sistem rujukan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Dikembangkannya klinik-klinik Kedokteran Kerja di Indonesia dapat membantu permasalahan yang dihadapi.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA (PENYAKIT AKIBAT KERJA)
Pasal 1
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Pasal 2
Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat jaminan Kecelakaan Kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir.

Pasal 3
(1) Hak atas Jaminan Kecelakaan Kerja bagi tenaga kerja yang hubungan kerjanya telah berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan, apabila menurut hasil diagnosis dokter yang merawat penyakit tersebut diakibatkan oleh pekerjaan selama tenaga kerja yang bersangkutan masih dalam hubungan kerja.
(2) Hak jaminan kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan, apabila penyakit tersebut timbul dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak hubungan kerja tersebut berakhir.

Pasal 4
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden ini.

PENYAKIT AKIBAT KERJA
----------------------------------------------------------------
  1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
  2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras.
  3. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
  4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
  5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik.
  6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun.
  7. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yang beracun.
  8. Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
  9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
  10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya yang beracun.
  11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaan-nya yang beracun.
  12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang beracun.
  13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang beracun.
  14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang beracun.
  15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. beracun.
  16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun.
  17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
  18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau homolognya yang beracun.
  19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
  20. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
  21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
  22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
  23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi.
  24. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan lebih.
  25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
  26. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologik.
  27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.
  28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
  29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
  30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi atau kelembaban udara tinggi.
  31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
Sumber:
safety4abipraya.wordpress.com, www.proxsis.com

Semoga Artikel Kesehatan - Penyakit Akibat Kerja ini bermanfaat

Buah & Sayuran

Categories

100% Terbukti Paling Ampuh Sembuhkan Kanker Lambung Secara Alami Sampai Tuntas Alternatif Alzheimer Ambeien anak Aneka Ramuan anemia Artikel Bau Badan Bau Mulut Bawang Putih Begadang Berita Biologi Buah-Buahan Cacingan Cara dan tips cara mencegah miom cara mencegah penyakit uci uci cara mengatasi abses anus cara mengatasi ginjal cara mengatasi ginjal bengkak sebelah kanan cara mengatasi infeksi telinga yang aman cara mengatasi kista saat hamil cara menghilangkan penyakit miom dengan aman dan tanpa operasi cara mengobati ginjal bengkak kanan dan kiri alami cara mengobati penyakit ginjal cara menyembuhkan penyakit ginjal cara menyembuhkan abses anus cara menyembuhkan infeksi telinga ampuh cara order qnc cara pemesanan qnc Depresi Detoks Diabetes Diabetes melitus Diare Diet Digestive System Fisika Flu Gagal Ginjal Gangguan Atau Penyakit Gaya Hidup gaya hidup sehat gejala gejala penyakit infeksi telinga yang harus di waspadai gejala penyakit jantung yang harus di waspadai gigi Health Sense Herbal Hidup Sehat Hipertensi Ibu dan Anak Info Kesehatan IPA Jantung Jerawat Kandungan Kanker Kanker Payudara Kecantikan Kehamilan Kelompok I (Proses Pencernaan di Lambung Usus dan Anus) Kelompok III (Proses Pencernaan Protein dan Karbohidrat) Kencing Manis kesehatan kesehatan anak Kesehatan Jantung Kesehatan Kulit Kesehatan Tubuh Kesehatan Wanita Ketombe Khasiat Tanaman kimia konsultasi penyakit uci uci Kulit kulit-kecantikan lain-lain Lemak Lemak Trans Lembur Lidah Maag Makanan Makanan & Minuman Makanan Sehat Manfaat Buah musim hujan obat abses anus tanpa operasi Obat Alami obat alami kanker kelenjar getah bening obat alami kista payudara saat hamil obat alami penyakit miom Obat Demam Rematik obat diabetes kering obat ginjal bengkak sebelah kanan alami Obat Gondok obat herbal abses anus obat herbal kanker kelenjar getah bening alami obat herbal tbc anak obat kanker kelenjar getah bening tanpa operasi Obat Kanker Lambung obat pneyakit ginjal obat tbc anak alami obat tbc anak balita obat tbc anak menahun obat tbc anak menular obat tbc anak yang aman obat tbc buat anak obat tbc kelenjar anak obat tradisional ginjal bengkak sebelah kanan obat tradisional kanker kelenjar getah bening obat tradisional kista payudara saat hamil muda obat tradisional miom ampuh obesitas Olahraga Osteoporosis Otak Pengobatan pengobatan abses anus pengobatan kista payudara saat hamil pengobatan sakit jantung alami dan tanpa efek samping Penuaan penyabab infeksi telinga pada anak Penyakit Penyakit Akibat Kerja Penyakit asam urat Penyakit Dalam Penyakit Kulit Penyakit maag Penyakit Payudara Penyakit tipes Penyerapan Pernafasan Pola Hidup Sehat Proetein Psikologi Qnc jelly gamat Ragam Penyakit Rambut Rematik review saat hamil terdapat benjolan di payudara Sariawan Seksologi Sinusitis Sistem Pencernaan pada Ruminansia solusi atasi penyakit kencing manis kering dan basah Stroke Susu Tahi Lalat Tanaman Obat tanda tanda sakit jantung yang bisa menyerang anda Tanya Jawab TBC Telur Terbukti Paling Ampuh Mampu Sembuhkan Penyakit Gondok / Struma / Pembesaran Kelenjar Tiroid Secara Alami Terbukti Paling Ampuh Sembuhkan Demam Rematik Secara Alami tetap sehat Tidur Tipes tips tips atasi penyakit kencing manis kering dengan aman Tips Kecantikan Tips Kesehatan Tips makanan sehat tips menyembuhkan Tips Sehat Tips! Tradisonal tubuh sehat Umum Varises Vitamin Wanita

Sponsor

Kesehatan

Blog Archive