Showing posts with label Biologi. Show all posts
Showing posts with label Biologi. Show all posts

Monday 6 February 2017

Anda sedang mencari Cara Alami Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi atau Hiperglikemia yang sudah terbukti dapat menurunkan kadar gula darah tinggi hingga ke batas normal ? Kini anda telah berada pada situs yang tepat. Karena dalam artikel kali ini akan dibahas informasi mengenai Cara Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi secara alami yang mana dapat membantu menurunkan dan menormalkan kadar gula darah secara alami serta efektif dan aman tanpa menyebabkan efek samping.

Munkin anda merasa penasaran dengan berbagai cara alami yang dapat menurunkan kadar gula darah tersebut. Sebelum kita membahas informasi mengenai hal tersebut, alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita membahas informasi mengenai Gula Darah Tinggi atau Hiperglikemia.

Gula Darah Tinggi
Gula darah tinggi atau yang dalam bahasa medisnya disebut dengan hiperkoagulasi adalah suatu kondisi ketika kadar glukosa di dalam tubuh anda berada di atas batas normal. Kadar gula darah Anda dikatakan terlalu tinggi jika melebihi angka 200 mg/dL.  Kondisi ini sangat berbahaya jika terjadi secara terus menerus, dan umumnya memang dialami oleh mereka yang menderita penyakit diabetes.

Cara Alami Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi atau Hiperglikemia


Bagi penderita diabetes, lupa mengkonsumsi obat penurun glukosa atau menyuntikan insulin merupakan beberapa penyebab naiknya kadar gula darah. Selain itu, kurang berolah raga, stress, terjadi infeksi, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat atau melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat disaat tingkat insulin rendah juga dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.

Walaupun kadar gula darah tinggi merupakan suatu hal yang wajar pada penderita diabetes, akan tetapi jangan pernah anda menganggap sepele kondisi ini. Karena apabila kadar gula darah anda tinggi dan tidak ada penanganan atau pengobatan apapun, ada kemungkinan kondisi tersebut dapat mengarah pada kondisi yang bisa mengancam jiwa penderitanya, yatu ketoasidosis diabetik (kondisi dimana tubuh tidak dapat mengolah gula darah)

Walaupun kondisi ini umumnya dialami oleh mereka yang menderita penyakit diabetes, bukan berarti orang yang tidak memiliki penyakit diabetes akan terhindar dari kondisi ini. Semua orang memiliki risiko gula darahnya menjadi tinggi. Di luar penderita diabetes, kondisi ini dapat terjadi pada mereka yang mengalami serangan jantung, menderita infeksi yang cukup parah, atau stroke.

Hati-hati Jika Anda Mengalami Beberapa Gejala Ini
Mungkin pada sebagian orang, meningkatnya kadar gula darah tidak menimbulkan berbagai gejala apapun. Akan tetapi, sangat penting untuk anda mengetahui berbagai tanda adanya kondisi gula darah tinggi. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya gula darah tinggi terjadi secara tiba-tiba :
  • Berat badan mengalami penurunan tanpa adanya sebab yang jelas, akan tetapi nafsu makan menjadi bertambah
  • Mulut terasa kering serta sering merasa haus
  • Keinginan untuk selalu buang air kecil, terutama pada waktu malam hari
  • Kulit menjadi terasa kering dan gatal-gatal.
  • Mudah lelah dan merasa selalu mengantuk
  • Penglihatan yang menjadi kabur atau buram.
Ada kemungkinan kondisi tersebut akan menjadi lebih buruk lagi apabila kondisi tersebut tidak segera diatasi dan juga disertai dengan dehidrasi. Akibatnya penderita dapat menjadi linglung, pusing ketika berdiri, menjadi semakin mudah mengantuk, mengalami kesulitan saat bernapas, hingga tidak sadarkan diri.

Bahaya Gula Darah Tinggi Bagi Jantung
Selain dapat menyebabkan seseorang terserang penyakit diabetes, kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan penderitanya lebih rentan terserang penyakit jantung.

Dilansir dari situs health.kompas.com bahwa Kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkam risiko komplikasi serangan jantung, begitu menurut penelitian terbaru dari University of Leicester di Inggris.

Para peneliti menemukan, tingginya glukosa di dalam darah menyebabkan terjadinya kontraksi pembuluh darah yang lebih kuat, sekaligus  mengidentifikasi protein berhubungan dengan peningkatan kontraksi.

Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung tersumbat. Kadar gula darah tinggi saat serangan terjadi akan menyebabkan penyumbatan ini semakin parah, membuat arteri berkontraksi lebih kencang, sehingga terjadi peningkatan risiko komplikasi.

"Penelitian kami telah menunjukkan bahwa kadar gula darah dapat mengubah kebiasaan pembuluh darah menjadi abnormal. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau mengurangi jumlah darah yang dialirkan ke organ- organ penting tubuh," kata Richard Rainbow, dosen bidang fisiologi sel kardiovaskular.

sumber : http://health.kompas.com/read/2016/01/11/073500823/Gula.Darah.Tinggi.Tingkatkan.Komplikasi.Serangan.Jantung

Maka dari itu, pengobatan sedari dini memang sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya berbagai komplikasi berbahaya yang diakibatkan karena kadar gula dalam darah yang tinggi.

Cara Alami Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi atau Hiperglikemia

Menjaga kadar gula darah agar dalam angka normal sangat penting. Gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada tubuh Anda. Anda dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula darah Anda lebih dari 200 mg/dL.

Berikut Beberapa Langkah yang dapat anda lakukan untuk membantu mengontrol kadar gula darah agar berada pad abatas normal :

Olahraga rutin. Degnan rutin berolah raga setidaknya 2,5 jam dalam seminggu secara teratur dapat membantu anda menstabilkan kadar gula darah anda. Akan tetapi perlu di ingat, jangan pernah anda terlalu berlebihan dalam melakukan aktivitas fisik, karena hal tersebut dapat menyebabkan hipoglikemia.

Perhatikan asupan. Anda diperbolehkan untuk mengonsumsi karbohidrat akan tetapi perlu untuk membatasi porsinya. Berbagai makanan yang mengandung karbohidrat yang bisa anda pilih diantaranya yaitu ubi, pasta dari biji-bijian utuh, dan nasi merah. Makanan lain yang bagus untuk Anda konsumsi yaitu kacang-kacangan seperti almond, ikan salmon, daging dada ayam tanpa kulit, brokoli, bayam, dan kayu manis.

Hindari stres. Jika Anda mengalami stres segera atasi karena kondisi ini bisa membuat kadar gula darah Anda dapat meningkat dengan sangat.

Makan tepat waktu. Jangan melewatkan waktu makan Anda, terutama sarapan. Jika hal ini terjadi, rasa lapar akan meningkat di jam makan berikutnya. Hasilnya Anda akan makan secara berlebihan, kemudian naiklah gula darah Anda. Makan tiga kali sehari ditambah dua camilan bernutrisi di sela-sela jam makan bisa membantu gula darah tetap normal.

Itulah beberapa Cara Alami Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi atau Hiperglikemia. Mudah-mudahan informasi yang telah disampaikan ini dapat bermanfaat dan membantu anda dalam menurunkan dan menormalkan gula darah dalam tubuh anda.

Cara Alami Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi atau Hiperglikemia

Saturday 31 December 2016

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi Biologi tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup / Hayati meliputi pengertian, penyebab terjadinya, tingkat keanekaragaman, manfaat, dan peranan manusia dalam menurunkan serta meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup. Mari kita bahas selengkapnya..

Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup


Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity). Keanekaragaman makhluk hidup adalah suatu istilah yang menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman itu dapat terjadi karena adanya perbedaan ciri-ciri dari masing-masing makhluk hidup tersebut seperti sifat, warna, ukuran, bentuk, habitat, dan lain sebagainya.

Penyebab Terjadi Keanekaragaman Makhluk Hidup


Kenekaragaman hayati dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faltor lingkungan.

Faktor genetik / faktor keturunan adalah sifat dari makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh dari induknya. Faktor genetik ditentukan oleh gen atau pembawa sifat organisme tersebut.

Faktor lingkungan adalah faktor dari luar makhluk hidup, seperti lingkungan fisik, kimia, dan abiotik meliputi suhu, kelembapan cahaya, dan tekanan udara, makanan, mineral, dan lainnya.

Keanekaragaman makhluk hidup dapat terbentuk karena perkawinan (persilangan) dan kondisi lingkungan.

Perkawinan dan Persilangan
Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik terjadinya keanekaragaman hayati karena dengan adanya perkawinan antar individu, maka akan dihasilkan individu yang baru dengan mempunyai sifat berbeda dari induknya. Demikian pula dengan persilangan yang biasanya terjadi / dilakukan pada tumbuhan. Dengan melakukan persilangan dapat dihasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat unggul. Misalnya, persilangan pagi untuk memperoleh bibit padi yang unggul. Dengan adanya varietas baru tersebut, maka terciptalah keanekaragaman makhluk hidup.

Keadaan Lingkungan

Keadaan lingkungan tempat makhluk hidup tinggal juga mempunyai  peranan penting dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contoh, di daerah padang rumput akan terdapat lebih banyak jenis makhluk hidup jika dibandingkan dengan daerah yang gersang seperti gurun pasir. Itu menunjukkan bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh terhadap keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah.

Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup


Keanekaragaman Makhluk Hidup dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Keanekaragaman Gen

Makhluk hidup tersusun atas ribuan bahkan unit satuan terkecil yang disebut sebagai sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda namun bahan penyusunnya sama. Keanekaragaman tingkat gen ini dapat dilihat dari perbedaan ciri makhluk hidup dalam satu spesies.

Keanekaragaman gen juga sering dikenal dengan ras. Contohnya pada hewan misal pada ayam, ada ayam kate, ayam banten, dan ayam cemani. Sedangkan pada tumbuhan misalnya pada mangga, ada mangga gadung, mangga madu, dan mangga manalagi, dan lain sebagainya.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Pengertian


2. Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman jenis adalah variasi makhluk hidup pada tingkat jenis (genus. Keanekaragaman ini terjadi pada makhuk hidup yang berbeda spesies tetapi masih satu family. Contoh pada family kucing (Felidae) yait harimau, chitah, kucing, leopard, singa, macan, dan lainnya. Meskipun masih dalam satu family, mereka memiliki ciri dan sifat yang berbeda.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Tingkatan


3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merupakan variasi komponen biotik, seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme dengan faktor abiotik, seperti tanah, air, dan udara di suatu tempat tertentu.

Contoh : keanekaragaman pada hutan hujan tropis dan keanekaragaman pada gurun pasir.

Keanekaragaman Makhluk Hidup (Materi Lengkap)
Keanekaragaman Makhluk Hidup (Materi Lengkap)

Manfaat Keanekaragaman Makhluk Hidup


  • Sumber pangan, papan, dan sandang.
  • Sumber Obat dan Kosmetik
  • Sumber Energi
  • Lahan Penelitian dan Pengembangan Ilmu, misal Suaka marga satwa dan cagar alam yang digunakan sebagai sarana pendidikan dan tempat penelitian.
  • Sarana Peningkatkan Nilai Budaya.
  • Sumber Plasma Nutfah, yaitu sifat-sifat unggul pada hewan, tumbuhan dan mikroba dan bersumber dihutan. Akan tetapi sifat tersebutada yang belum diketahui fungsinya. Namun, walaupun belum diketahui fungsinya kita jangan memusnahkannya karena mungkin saja didalamnya terkandung suatu zat yang berperan penting bagi kehidupan.
  • Sumber Pendapatan, yaitu pemanfaatan suatu bagian tertentu pada flora dan fauna yang dapat dijual. Contoh : kayu gaharu yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik.
  • Sarana Rekreasi

Tindakan Manusia Yang Mengakibatkan Menurunkan Keanekaragaman Makhluk Hidup


  • Perusakan Habitat dan Pencemaran
  • Penggunaan Pestisida secara berlebihan
  • Perubahan Tipe Tumbuhan, misalnya perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuh-tumbuhan liar penting.
  • Penebangan. Penebangan tidak hanya menghilangkan pohon yang diinginkan, tetapi juga akan merusak tanaman lain disekitarnya.
  • Introduksi Spesies yaitu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal.
  • Eksploitasi hewan dan tumbuhan berlebih
  • Pencemaran tanah, air, dan udara
  • Perubahan Iklim Global
  • Industrialisasi Pertanian dan Kehutanan

Upaya Manusia Untuk Melestarikan dan Meningkatkan Keanekaragaman Makhluk Hidup


- Penghijauan kembali (reboisasi).
- Perawatan kelestarian hutan.
- Pelestarian hewan dan tumbuhan langka.
- Pelestarian hewan dan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu pelestarian in situ dan pelestarian ex situ

Pelestarian in situ adalah upaya pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya. Contoh : pelestarian badak jawa di Ujung Kulon, pelestarian orang utan di Tanjung Putting dan pelestarian komodo di Taman Nasional Komodo.

Pelestarian ex situ adalah upaya pelestarian yang dilakukan diluar habitat aslinya, namun suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misal penangkaran hewan seperti gajah, singa, harimau di kebun binatang.

- Penetapan hutan suaka alam, yaitu hutan yang berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta ekosistemnya, dan sebagai wilayah penyangga kehidupan. Penyangga kehidupan artinya harus mampu memenuhi kebutuhan makhluk yang hidup di dalamnya.

Kawasan suaka alam dibagi menjadi dua wilayah, yaitu:

a. Cagar Alam
Cagar Alam, mempunyai ciri berupa tumbuhan, hewan, dan ekosistem tertentu yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, yang berlangsung secara alami. Contoh : Cagar alam Ujung Kulon, Cagar Alam Cibodas, Cagar Alam Limbo Pati, dan lain-lain.

b. Suaka Margasatwa
Mempunyai ciri khas berupa keragaman dan atau keunikan jenis hewan bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Untuk kelangsungan hidupnya, dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Contoh : Suaka Margasatwa Gunung Leuser, Suaka Margasatwa Way Kambas, Suaka Margasatwa Pulau Baun, dan sebagainya.


Demikian materi Biologi tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup / Hayati meliputi pengertian, penyebab terjadinya, tingkat keanekaragaman, manfaat, dan peranan manusia dalam menurunkan serta meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup. Semoga bermanfaat.

Friday 23 December 2016

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi Biologi tentang Interaksi Antar Organisme Dalam Ekosistem yang terdiri dari simbiosis, antibiosis, predasi, dan kompetisi beserta contohnya. Berikut artikel selengkapnya.


A. INTERAKSI ANTAR ORGANISME


Semua organisme atau makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup lainnya. Semua individu akan selalu berinteraksi dengan individu lain yang sejenis ataupun jenis lainnya, baik individu dalam satu populasi maupun individu-individu dari populasi yang lain. Interaksi tersebut banyak kita jumpai di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat.

Interaksi antar organisme dapat dibedakan menjadi : simbiosis, antibiosis, predasi, dan kompetisi. Mari kita bahas selengkapnya..

1. Simbiosis
Simbiosis adalah bentuk hidup bersama dari organisme yang berbeda dengan hubungan yang erat. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.

Simbiosis dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a. Simbiosis mutualisme

Adalah cara hidup bersama atau timbal balik antara dua jenis organisme yang berbeda jenis dan saling menguntungkan satu sama lain.

Contoh dari simbiosis mutualisme adalah sebagai berikut:

Interaksi Antar Organisme Dalam Ekosistem

Lebah dan bunga. Lebah menghisap madu yang dihasilkan bunga. Saat lebah menghisap madu kakinya akan mengenai serbuk sari dan mengakibatkan serbuk sari melekat. Ketika lebah tersebut hinggap di bunga lain maka serbuk sari yang melekat dapat jatuh pada kepala putik dan penyerbukan dapat terjadi. Hal tersebut berarti, lebah dan bunga saling menguntungkan karena lebah mendapatkan makanan berupa madu, sedangkan bunga dibantu perkembangbiakannya.

Contoh lain adalah:
  • Ikan badut dan anemon laut.
  • Jamur dan ganggang.
  • Burung jalak dan badak
  • Kacang tanah dan bakteri Rhizobium.

b. Simbiosis komensalisme

Adalah cara hidup bersama atau timbal balik antara dua jenis organisme yang berbeda jenis,  salah satu organisme mendapatkan keuntungan, sedangkan lainnya tidak dirugikan.

Contoh simbiosis komensalisme :
  • Tumbuhan paku/anggrek dan pohon
  • Ikan remora dan hiu
  • Tumbuhan dan serangga atau laba-laba
c. Simbiosis parasitisme

Adalah cara hidup bersama atau timbal balik antara dua jenis organisme yang berbeda jenis, yang satu mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain dirugikan. 

Organisme yang mendapatkan keuntungan disebut parasit, sedangkan organisme yang dirugikan disebut inang.

Parasit yang hidup pada inangnya dapat dibedakan menjadi ektoparasit dan endoparasit.

Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada tubuh inangnya dan mengambil zat-zat makanan dari luar tubuh inang. Contohnya: kutu rambut pada kepala manusia.

Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya. Contohnya adalah cacing pita pada tubuh manusia.

Contoh simbiosis parasitisme :
  • Benalu pada tumbuhan inang
  • Nyamuk dengan manusia.
  • Tali putri dan tanaman beluntas
  • Jamur dengan tubuh manusia
2. Antibiosis

Antibiosis suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup yang berbeda jenis, di mana makhluk hidup yang satu menghambat dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang lain.

Contohnya antibiosis adalah interaksi antara jamur Penicillium dengan mikroorganisme lainnya. Jamur ini mengeluarkan racun yang dapat menghambat atau mematikan makhluk hidup yang lain disekitarnya.


3. Predasi

Predasi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain dimana makhluk hidup yang satu memangsa makhluk hidup yang lain. 

Interaksi Antar Organisme Dalam Ekosistem

Contoh : kucing memangsa tikus, elang memangsa ular, dan harimau memangsa zebra.

4. Kompetisi
Kompetisi adalah interaksi antar makhluk hidup sejenis maupun berbeda jenis yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya umum (misal : air dan makanan) yang terbatas pada lingkungan yang sama.

Kompetisi antara spesies yang sama disebut kompetisi intraspesifik, sedangkan kompetisi antara spesie yang berbeda disebut kompetisi interspesifik

Contoh kompetisi :
  • Singa dan harimau bersaing dalam mendapat buruan.
  • Rusa, kerbau, dan zebra berkompetisi untuk mendapat rumput sebagai makanannya.
  • Berbagai macam tumbuhan dalam suatu area yang bersaing mendapatkan air, mineral, dan oksigen.
Kebalikan kompetisi adalah netralisasi. Netralisasi adalah suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling merugikan atau diuntungkan. 

Contoh netralisasi : burung bangau dan burung pipit di area sawah, burung bangau memakan siput, sedangkan burung pipit yang memakan padi di sawah.

B. INTERAKSI ANTAR POPULASI


Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.


1. Alelopati

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.

Contoh Alelopati : jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.


2. Kompetisi

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Persaingan ini biasanya disebabkan makhluk hidup tersebut mempunyai kesamaan bahan makanannya.

Contoh : kawanan domba dan dan kawanan rusa yang hidup di dalam ekosistem padang rumput saling bersaing untuk mendapatkan rumput sebagai bahan makanannya.



C. INTERAKSI ANTAR KOMUNITAS (ANTAR KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK)

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.

Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.

Materi terkait :
Ekosistem (Pengetian, Komponen, Interaksi, Tipe/Macam dan Contohnya) 
Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan (Materi Lengkap) 
Piramida Makanan / Ekologi (Pengertian, Jenis, Contoh) 
Interaksi Antar Organisme Dalam Ekosistem


Referensi :
https://ipsehat.blogspot.co.id/2012/12/interaksi-antar-organisme.html
Klikbelajar.com
https://unguvioolet.wordpress.com/ipa-1/biologi/komponen-ekosistem-peran-dan-interaksinya/pola-interaksi-organisme/

Demikian materi Biologi tentang Interaksi Antar Organisme Dalam Ekosistem yang terdiri dari simbiosis, antibiosis, predasi, dan kompetisi beserta contohnya yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat.

Thursday 22 December 2016

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi Biologi tentang Piramida Ekologi / Makanan meliputi pengertian, jenis-jenis piramida ekologi (jumlah, biomassa, dan energi) dan contoh beserta gambarnya. Mari kita bahas selengkapnya bersama-sama.

Pengertian Piramida Makanan / Ekologi


Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.

Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik. Piramida makanan juga dapat digunakan untuk memprediksi keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem.

Pada rantai makanan telah kita ketahui bahwa tingkat tropik yang terdiri atas produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, dan seterusnya. Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua, karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya. Setiap perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa panas sehingga jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat tropik yang semakin tinggi, jumlahnya semakin sedikit. Maka terbentuklah piramida ekologi/piramida makanan.

Jenis Piramida Makanan / Ekologi


1. Piramida Jumlah

Piramida jumlah / populasi menggambarkan jumlah organisme dalam sebuah ekosistem. Elton (1972) yang menemukan teori ini mengatakan bahwa binatang yang menempati tingkat trofik yang lebih rendah, jumlahnya lebih banyak dibanding dengan binatang yang menempati tingkat trofik yang lebih tinggi. Dasar piramida ini digambarkan oleh produsen yang sangat banyak dan jumlah organisme menurun cepat sampai tinggal beberapa individu karnivora puncak.

Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Karnivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2. Piramida jumlah dibuat berdasarkan jumlah organisme di tiap tingkat trofik.

Ekosistem yang sehat ialah jumlah perbandingan organisme di tingkat trofik bawah harus lebih besar dibanding organisme pada tingkat trofik selanjutnya, sehingga membentuk piramida.

Contoh piramida jumlah :

Piramida Makanan / Ekologi (Pengertian, Jenis, Contoh)

2. Piramida Biomassa

Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.

Penggunaan piramida jumlah sering menemui kesulitan, di antaranya jika kita membandingkan dua ekosistem yang berbeda dengan menghitung berapa jumlah binatang dan tumbuhan yang mendukung ekosistem itu? Kesulitan lain, terasa kurang informatif jika kita menyamakan ganggang sebagai pohon (produsen) atau menyamakan gajah dengan udang-udangan (herbivora). Untuk mengetahui kesulitan itu, maka sering digunakan piramida biomassa. Biomassa adalah berat kering suatu organisme. 

Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik, maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan. Piramida biomassa berfungsi untuk menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu yang diukur dalam gram. Untuk menghindari kerusakan habitat, biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan didapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.

Ada dua jenis piramida biomassa yakni :

•  Piramida tegak yaitu piramida yang massa gabungan dari semua produsen lebih besar daripada massa gabungan dari setiap tingkatan konsumennya. Piramida tegak biasanya menggambarkan suatu ekosistem darat.

Piramida Makanan / Ekologi (Pengertian, Jenis, Contoh)

Piramida Terbalik yaitu jenis piramida yang menggambarkan massa gabungan dari produsen-produsennya yang lebih kecil dari massa gabungan dari konsumennya. Contoh dari piramida ini yakni ekosistem perairan.

Piramida Makanan / Ekologi (Pengertian, Jenis, Contoh)


3. Piramida Energi

Yaitu piramida yang menggambarkan perpindahan energi pada tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya. Dalam piramida energi menunjukkan bahwa aliran energi yang diterima organisme akan menurun pada tingkat trofik berikutnya. Dengan demikian, produsen mendapat energi yang paling banyak dan akan menurun ke konsumen primer, sekunder, tersier dan seterusnya.

Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
1) Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2) Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicerna dan dikeluarkan sebagai sampah.
3) Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.

Contoh piramida energi :

Piramida Makanan / Ekologi (Pengertian, Jenis, Contoh)
Dari ketiga tipe piramida ekologi, piramida energi dianggap merupakan model piramida yang terbaik. Berikut alasannya :
a.  Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme.
b.  Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem
c.  Dapat memberikan gambaran yang berkaitan dengan sifat fungsional suatu ekosistem.
Demikian materi Biologi tentang Piramida Ekologi / Makanan meliputi pengertian, jenis-jenis piramida ekologi (jumlah, biomassa, dan energi) dan contoh beserta gambarnya yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat..

Wednesday 21 December 2016

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi Biologi tentang Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan meliputi pengertian, jenis, mekanisme dan contohnya beserta gambar. Berikut artikel selengkapnya.

A. RANTAI MAKANAN


1. Pengertian Rantai Makanan

Secara etimologis, rantai makanan dapat diartikan sebagai rangkaian yang tak terputus dari kegiatan makan-memakan. Menurut Kurniawan dkk, rantai makanan merupakan alur dari organisme yang saling memakan (2008: 226). Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Rantai_makanan menyebutkan bahwa rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora).

Rantai makanan diartikan sebagai urutan perpindahan makanan dari taraf trofi ke taraf trofi lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Sedangkan menurut Prawirohartono (2004: 124), rantai makanan adalah  peristiwa memakan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa  Rantai makanan adalah kegiatan makan-memakan antara organisme yang di dalamnya terjadi perpindahan materi atau energi.

Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,  konsumen, dan dekomposer.

a. Produsen

Yaitu kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya.

Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga, sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk fitoplankton.

b. Konsumen

Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan satu sama lain. Konsumen primer (konsumen I) adalah herbivora yang memakan tumbuh-tumbuhan produsen primer.

Konsumen sekunder (konsumen II) memakan konsumen primer, dan diikuti oleh konsumen tersier (konsumen III) lalu konsumen kuartener (konsumen IV), dan seterusnya dalam rantai makanan.

c. Dekomposer (pengurai)

Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu ke rantai makanan.

Contohnya seekor kambing yang mati di padang rumput mungkin akan digerogoti oleh spesies-pesies pemakan bangkai seperti burung pemakan bangkai, gagak dan lain-lain. Zat-zat yang tidak dimakan mengalami penguraian oleh bakteri dan jamur, sehingga bagian-bagian bangkai yang tidak dimakan oleh burung gagak, menjadi tersedia bagi organisme-organisme lain, misal rumput.

2. Mekanisme Rantai Makanan

Pada rantai makanan terdapat tingkatan/urutan organisme. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan (autotrof)  adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, yang terdiri atas hewan-hewan karnivora dan seterusnya sampai organisme mati dan diurai oleh dekomposer. Hasil rombakan dari dekomposer dapat dipergunakan kembali oleh organisme autotrof.

Berdasarkan jenis mata rantai pertamanya maka rantai makanan dapat dibedakan atas dua yakni tipe rantai makanan perumput  dan tipe makanan detritus.

Dua jenis rantai makanan ini bisa terdapat dalam satu populasi atau beberapa populasi dalam suatu ekosistem.

a. Rantai makanan perumput (grazing food chain)

Adalah rantai makanan yang dimulai dari tumbuhan sebagai produsen.

Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan

Pada gambar di atas, diketahui bahwa rumput yang bersifat autotrof berperan sebagai produsen dimakan oleh belalang sebagai konsumen pertama, belalang dimakan oleh katak sebagai konsumen kedua, katak dimakan oleh ular sebagai konsumen ketiga, dan ular dimakan oleh elang sebagai konsumen keempat. Selanjutnya jika elang mati, maka bangkainya akan di makan oleh organisme lain dan diuraikan oleh bakteri pengurai.

b. Rantai makanan detritus (detritus food chain)

Rantai makanan detritus adalah rantai makanan yang dimulai dari detritus atau organisme pemakan sisa.

Detrivitor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau deutritus hancuran jaringan hewan dan tumbuhan.

Adapun alur dari rantai makanan detritus dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan


Pada gambar diatas, diketahui bahwa detritus bisa berupa hancuran jaringan hewan atau tumbuhan. Pada gambar (a), detritus berupa sisa jaringan hewan dimakan oleh ulat lalu tikus, ular dan burung. Namun pada akhirnya, semua organisme tersebut dapat menjadi detritus pula. 

Sedangkan pada gambar (b), detritus berupa hancuran tumbuhan dimakan oleh kutu kayu yang selanjutnya dimakan oleh burung.

B. JARING-JARING MAKANAN


1. Pengertian Jaring-Jaring Makanan

Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah demikian. Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofi tinggi.

Dalam ekosistem rantai makanan–rantai makanan itu saling berkaitan. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web).

Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.

Menurut Prawirohartono (2004: 126), dalam ekosistem terdapat banyak rantai makanan yang saling bertautan sehingga membentuk suatu jaring-jaring makanan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungaan.

Menurut Kurniawan dkk, jaring-jaring makanan adalah bentukan dari banyak rantai makanan yang saling berhubungan (2008: 226). Ekosistem yang terdiri atas banyak rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.

Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem.

2. Mekanisme Jaring-Jaring Makanan

Untuk menjelaskan tentang mekanisme jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem dapat dilihat pada gambar berikut :

Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan (Materi Lengkap)


Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa rantai makanan di antaranya adalah sebagai berikut :
  • Padi ---> tikus ---> elang ---> pengurai
  • Padi ---> tikus ---> musang ---> elang ---> pengurai
  • Padi ---> burung ---> musang ---> elang ---> pengurai
  • Padi ---> burung ---> elang ---> pengurai

Pada gambar terlihat bahwa semua aktivitas makan memakan diakhiri oleh pengurai. Hal ini menunjukkan peran bakteri pengurai dalam ekosistem sangatlah penting yang berfungsi menguraikan dan menghancurkan zat penyusun tubuh menjadi hara yang selanjutnya zat hara ini kembali ke tanah. Dengan demikian pengurai merupakan penghubung antara konsumen dan produsen. Dengan adanya pengurai, akan menjamin ketersediaan zat hara sehingga kebutuhan tumbuhan akan zat hara tetap terpenuhi.

Apabila tumbuhan hidup subur, berarti tumbuhan tersebut menjamin ketersediaan makanan bagi herbivora. Meningkatnya herbivora menjamin ketersediaan makanan bagi karnivora. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa antara komponen dalam ekosistem yang satu dengan lainnya senantiasa berinteraksi dan terjadi kesalingtergantungan.

Bentuk jaring-jaring makanan yang lebih kompleks dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan


Jaring-jaring makanan di atas terdiri atas jaring makanan perumput dan detritus. Pada gambar terlihat bahwa setiap organisme tidak hanya dimakan oleh satu organisme saja, tetapi dimakan oleh berbagai organisme. Contohnya serangga yang terdapat pada daun dimakan oleh tikus, bajing dan juga burung; atau rusa yang memakan salamander dan hewan pengerat. Berdasarkan gambar dan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam suatu ekosistem terjadi interaksi dan kesalingtergantungan antar organisme guna kelangsungan hidupnya.

Materi terkait :
Ekosistem (Pengetian, Komponen, Interaksi, Tipe/Macam dan Contohnya) 
Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan (Materi Lengkap) 
Piramida Makanan / Ekologi (Pengertian, Jenis, Contoh) 
Interaksi Antar Organisme Dalam Ekosistem


Referensi :
https://ipsehat.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-rantai-makanan-jaring-jaring.html
https://ipsehat.blogspot.co.id/2011/11/rantaimakanan-dan-jaring-jaring-makanan.html

Demikian materi Biologi tentang Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan meliputi pengertian, jenis, mekanisme dan contohnya beserta gambar yang dapat kami sampaikan. Semoga membantu teman-teman semua dalam belajar..

Tuesday 20 December 2016

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi Biologi tentang Ekosistem meliputi pengertian, komponen dalam ekosistem (abiotik dan biotik), tipe / macam ekosistem dan contohnya, serta interaksi / hubungan komponen di dalamnya. Mari kita bahas selengkapnya.


A. PENGERTIAN EKOSISTEM


Ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (seperti tanah, udara, air, dan lain sebagainya). Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Istilah “ekosistem” pertama kali digunakan oleh ahli ekologi Inggris yang bernama Arthur Tansley dalam penelitiannya tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ilmu yang mempelajari sistem interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya atau sebaliknya disebut sebagai ekologi. Ekologi sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno “oikos” yang berarti “tempat tinggal; habitat” dan “logos” bermakna “ilmu; pengetahuan”.

Ekosistem (Pengetian, Komponen, Interaksi, Tipe/Macam dan Contohnya)

B. KOMPONEN EKOSISTEM


Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :

1. Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas benda-benda tidak hidup (non-hayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, cahaya matahari, udara, unsur hara, suhu, cuaca, iklim, energi, dan lain sebagainya

2. Komponen Biotik, komponen dalam ekosistem yang berupa makhluk hidup (hayati) baik itu organisme maupun mikroorganisme. Contoh dari komponen biotik adalah hewan, tanaman, bakteri, virus dan lain-lain.

Jika ditinjau dari segi fungsi dan perannya di alam, maka makhluk hidup dibedakan menjadi 3 yaitu :

a. Autotrof atau Produsen

Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof.

Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :

1. Fotoautotrof, yaitu organisme yang memanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
2. Kemoautotrof, yaitu organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.

b. Heterotrof atau Konsumen

Heterotrof berasal dari bahasa Yunani (heteron : “lainnya” dan trophe : “nutrise”) yang berarti makhluk hidup yang menjadikan organisme lainnya sebagai makanan.

Atau secara sederhana dapat diartikan sebagai makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanannya sendiri.

Sebutan lain dari heterotof diantaranya adalah fagotrof, dan konsumen makro.

Contoh dari komponen heterotof diantaranya adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

c) Pengurai atau dekomposer

Pengurai atau dekomposer adalah makhluk hidup yang mampu menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup lainnya yang telah mati.

Contoh dari komponen pengurai atau dekomposer diantaranya adalah bakteri dan jamur.

Macam-macam dekomposit

a) Aerobik adalah proses dalam biologi yang membutuhkan oksigen sebagai penerima elektron. Misalnya merubah gula menjadi energi seperti pada proses fotosintesis.

b) Anaerobik adalah proses dalam biologi yang tidak membutuhkan oksigen sebagai penerima elektron.

c) Fermentasi adalah proses dalam biologi yang tidak membutuhkan oksigen namun bahan yang diproses tersebut pun sebagai penerima elektron. Contohnya proses pembuatan tempe dan fermentasi lainnya.

Satuan makhluk hidup dalam ekosistem :

Individu yaitu satu makhluk hidup, contohnya seekor ikan.
Populasi yaitu sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu tempat dalam jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya sekelompok singa.
Komunitas yaitu kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang sama dalam waktu jangka waktu yang panjang.
Ekosistem yaitu kumpulan dari komunitas tadi yang melibatkan interaksi yang mantap antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Contoh komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.

Dalam Ekosistem akuarium, komponen biotik ada ikan sebagai komponen heterotrof. Kemudian ada tumbuhan air sebagai komponen autotrof. Selanjutnya ada plankton sebagai organisme pengurai.

Sedangkan komponen abiotik dapat berupa batu-batuan, pasir, oksigen yang terlarut dalam air.

C. TIPE / MACAM EKOSISTEM


Secara umum, Ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu Ekosistem Alami dan Ekosistem Buatan.
a. Ekosistem alami

Ekosistem alami adalah sebuah hubungan timbal balik yang terjadi pada suatu wilayah tertentu tanpa campur tangan manusia.

Secara garis besar ekosistem alami dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Ekosistem Akuatik atau perairan

Ekosistem akuatik atau perairan adalah suatu keterkaitan antara komponen biotik dan abiotik dalam sebuah perairan.

Ekosistem akuatik atau perairan dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah:
a) Ekosistem air tawar
b) Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibagi menjadi 3, yaitu ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal atau bitarol, dan ekosistem pasang surut.
c) Ekosistem estuari
d) Ekosistem pantai
e) Ekosistem sungai
f) Ekosistem danau
g) Ekosistem terumbu karang
h) Ekosistem laut dalam
i) Ekosistem lamun
j) Ekosistem mangrove

2) Ekosistem Terestrial atau daratan atau kawasan

Ekosistem terestrial atau daratan atau kawasan merupakan suatu hubungan erat antar makhluk hidup dengan lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor keadaan curah hujan dan temperatur.

Ekosistem terestrial atau daratan atau kawasan dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah:
a) Ekosistem Hutan hujan tropis
b) Ekosistem Sabana
c) Ekosistem Padang rumput
d) Ekosistem Gurun
e) Ekosistem Hutan gugur
f) Ekosistem Taiga
g) Ekosistem Tundra
h) Ekosistem Karst (gua/batu gamping)

b. Ekosistem Buatan


Ekosistem buatan adalah sebuah ekosistem yang merupakan hasil campur tangan manusia untuk memenuhi hasyrat dan kebutuhannya.
Contoh Ekosistem buatan diantaranya adalah:

1) Ekosistem Bendungan
2) Ekosistem Kolam
3) Ekosistem hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
4) Ekosistem agroekosistem berupa sawah tadah hujan
5) Ekosistem sawah irigasi
6) Ekosistem perkebunan sawit
7) Ekosistem pemukiman, seperti kota dan desa

D. INTERAKSI / HUBUNGAN KOMPONEN DALAM EKOSISTEM


Ada 2 macam interaksi komponen dalam ekosistem, yaitu hubungan antar komponen biotik, dan hubungan antara komponen biotik dan abiotik.

a. Interaksi Antar Komponen Biotik

1) Rantai makanan, yaitu perpindahan sumber energi melalui proses memakan dan dimakan.
Dalam hal ini ada tumbuh-tumbuhan sebagai produsen, kemudian ada hewan pemakan tumbuh-tumbuhan sebagai konsumen primer.
Ada juga makhluk hidup pemakan konsumen primer yang disebut sebagai konsumen tingkat satu, dalam hal ini hewan karnivora.

2) Jaring- jaring makanan, yaitu sebuah rantai makanan yang sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

Ekosistem (Pengetian, Komponen, Interaksi, Tipe/Macam dan Contohnya)

b. Interaksi Antara Komponen Biotik Dan Abiotik

Hubungan antara komponen biotik dan abiotik dapat kita lihat melalui beberapa siklus berikut ini:

1) Siklus air, yaitu sebuah siklus yang tidak pernah berhenti mulai dari atmosfer ke bumi melalui hujan dan kembali ke atmosfer lagi melalui kondensasi dst.

2) Siklus karbon, yaitu siklus biogeokimia yang melibatkan karbon dalam pertukarannya mulai dari biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer.

3) Siklus nitrogen, yaitu sebuah proses perubahan senyawa yang mengandung nitrogen menjadi berbagai bentuk kimiawi lainnya.

4) Siklus sulfur, yaitu proses konversi yang dimulai dari sulfur ke hidrogen sulfida, lanjut ke sulfur dioksida lalu ke sulfat kemudian menjadi sulfur kembali.

Siklus-siklus di atas berguna untuk mencegah terjadinya penumpukkan sebuah materi dalam suatu tempat tertentu.

Materi terkait :
Ekosistem (Pengetian, Komponen, Interaksi, Tipe/Macam dan Contohnya) 
Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan (Materi Lengkap) 
Piramida Makanan / Ekologi (Pengertian, Jenis, Contoh) 
Interaksi Antar Organisme Dalam Ekosistem

Demikian materi Biologi tentang Ekosistem meliputi pengertian, komponen dalam ekosistem (abiotik dan biotik), tipe / macam ekosistem dan contohnya, serta interaksi komponen di dalamnya yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat..

Friday 30 September 2016

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang Sistem Endokrin Pada Manusia meliputi Pengertian dan fungsi Sistem Endokrin, macam-macam kelenjar endokrin beserta hormon yang dihasilkan dan fungsinya masing-masing.

PENGERTIAN SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu (ductless) yang menghasilkan hormon yang di sekresikan langsung kedalam darah, di alirkan ke sel-sel organ yang berkepentingan sehingga pesan yang di bawah oleh hormon dapat di terjemahkan menjadi suatu tindakan. 

Di sebut kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan kelenjar ini langsung disekresikan kedalam darah tanpa melalui duktus atau saluran lainnya. 

Sistem endokrin memainkan peran besar dalam membantu mengatur dan menjaga fungsi tubuh yang berbeda dengan membuat dan melepaskan hormon yang berbeda.

FUNGSI SISTEM ENDOKRIN

Fungsi Sistem Endokrin antara lain sebagai berikut :
  1. Menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
  2. Mengontrol dan merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
  3. Merangsang pertumbuhan jaringan.
  4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan ab­sorpsi glukosa pada usus halus.
  5. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.
ORGAN SISTEM ENDOKRIN DAN FUNGSINYA

Sistem Endokrin Pada Manusia (Pengertian, Organ, Fungsi)

Sistem Endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin (kelenjar buntu) yang meliputi kelenjar Hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas, dan kelenjar kelamin (testis pada pria, dan ovarium pada wanita).

1. Kelenjar Hipofisis

Sistem Endokrin Pada Manusia (Pengertian, Organ, Fungsi)

Kelenjar Hipofisis (pituitary) adalah kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak .yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm.

Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin (master of glands) sebab hor­non-hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 lobus.

a. Lobus anterior (adenohipofise).

Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi :an semua organ endokrin yang lain.
1)    Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.
2)    Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.
3)    Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler jar suprarenal.
4)    Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan sper­matozoa dalam testis.
5)    Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan tes­tosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hor­mone (ICSH).

b. Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormon  ;
  1. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
  2. Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluar­kan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise ter­letak di dasar tengkorak, di dalam foss hipofise tulang spenoid.
Sistem Endokrin Pada Manusia (Pengertian, Organ, Fungsi)
Hormon Hipofisis Anterior Dan Organ Targetnya

2. Kelenjar Tiroid

Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melin­tasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding Taring.

Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat mempro­duksi hormon tiroksin.

Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur per­tukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur per­tumbuhan jasmani dan rohani.

Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder, disa­tukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid yang me­ngandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.

Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.

Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
1)    Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2)    Mengatur penggunaan oksidasi.
3)    Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4)    Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5)    Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.

Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran karbondioksida.

Hiposekresi hipotiroidisme. Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik, pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema pro­ses metabolik mundur dan terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir dan ber­bicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu-badan di bawah normal dan denyut nadi per­lahan.

Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid dise­but hipertiroid dimana semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik.

Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok eksoptalmus, mata menonjol keluar, efek ini dise­babkan terlampau aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.

3. Kelenjar Paratiroid

Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini bedumlah 4 buah yang tersusun ber­pasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.

Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang ber­fungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.

Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.

Hiperparatiroidisme. Biasanya ada sangkut pautnya de­ngan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distri­busi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kega­galan ginjal.

Fungsi paratiroid;
  1. Mengatur metabolisme fospor.
  2. Mengatur kadar kalsium darah.
Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Hiper­fungsi, mengakibatkan kelainan-kelainan seperti; Kele­mahan pada otot-otot, sakit pada tulang, kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekol­sifikasi dan deformitas, dapat juga terjadi patch tulang spontan.

Kelainan-kelainan di atas dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.



4. Kelenjar Timus

Terletak di dalam mediastinum (rongga antara paru-paru kanan dan kiri) di belakang os sternum (tulang dada), kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan­beratnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus ber­fungsi sebagai berikut;
  1. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
  2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
5. Kelenjar Supra Renalis / Adrenal


Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
  1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang mengha­silkan kortisol yang disebut korteks.
  2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin).
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis. Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut Berta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaik­kan tekanan darah guna melawan shok.

Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme kar‑bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.

Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron dan kor­tikosteron. Semuanya bertalian eras dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot.
Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampau banyak, pe­nyakit ini diobati dengan kortison.

Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari  ;
  1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garam­garam.
  2. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
  3. Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiper­fungsi. Kelainan-kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks dengan ge­jala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan pertum­buhan seks sekunder.

Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :
  1. Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.
  2. Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehing­ga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.

6. Kelenjar Pankreas

Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lum­balis I dan II terdiri dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.

Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicer­nakan oleh enzim-enzim pencernaan protein.

Fungsi hormon insulin

Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.

Pulau langerhans

Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas.

Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.

Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, rnenghambat sek­resi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas serta meng­nambat sekresi glikogen.

7. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin terdiri atas testis sebagai kelenjar kelamin jantan (pria) dan ovarium sebagai kelenjar kelamin betina (wanita). Jadi testis dan ovarium mempunyai kegiatan endokrin selain fungsi utamanya untuk memproduksi selsel kelamin.

a) Ovarium, menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

Sekresinya diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.

b) Testis, menghasilkan hormon testosteron 

Hormon testosteron yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut juga dirangsang oleh hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.
Sumber :
http://www.kamusq.com/2014/06/kelenjar-endokrin-adalah-pengertian-dan.html
https://maryabidan.wordpress.com/sistem-endokrin-pada-manusia/
http://www.duniapendidikan.net/2015/12/macam-macam-kelenjar-endokrin-dan-fungsinya-lengkap.html

Demikian artikel tentang Sistem Endokrin Pada Manusia meliputi Pengertian dan fungsi Sistem Endokrin, macam-macam kelenjar endokrin beserta hormon yang dihasilkan dan fungsinya masing-masing. Semoga bermanfaat...

Buah & Sayuran

Categories

100% Terbukti Paling Ampuh Sembuhkan Kanker Lambung Secara Alami Sampai Tuntas Alternatif Alzheimer Ambeien anak Aneka Ramuan anemia Artikel Bau Badan Bau Mulut Bawang Putih Begadang Berita Biologi Buah-Buahan Cacingan Cara dan tips cara mencegah miom cara mencegah penyakit uci uci cara mengatasi abses anus cara mengatasi ginjal cara mengatasi ginjal bengkak sebelah kanan cara mengatasi infeksi telinga yang aman cara mengatasi kista saat hamil cara menghilangkan penyakit miom dengan aman dan tanpa operasi cara mengobati ginjal bengkak kanan dan kiri alami cara mengobati penyakit ginjal cara menyembuhkan penyakit ginjal cara menyembuhkan abses anus cara menyembuhkan infeksi telinga ampuh cara order qnc cara pemesanan qnc Depresi Detoks Diabetes Diabetes melitus Diare Diet Digestive System Fisika Flu Gagal Ginjal Gangguan Atau Penyakit Gaya Hidup gaya hidup sehat gejala gejala penyakit infeksi telinga yang harus di waspadai gejala penyakit jantung yang harus di waspadai gigi Health Sense Herbal Hidup Sehat Hipertensi Ibu dan Anak Info Kesehatan IPA Jantung Jerawat Kandungan Kanker Kanker Payudara Kecantikan Kehamilan Kelompok I (Proses Pencernaan di Lambung Usus dan Anus) Kelompok III (Proses Pencernaan Protein dan Karbohidrat) Kencing Manis kesehatan kesehatan anak Kesehatan Jantung Kesehatan Kulit Kesehatan Tubuh Kesehatan Wanita Ketombe Khasiat Tanaman kimia konsultasi penyakit uci uci Kulit kulit-kecantikan lain-lain Lemak Lemak Trans Lembur Lidah Maag Makanan Makanan & Minuman Makanan Sehat Manfaat Buah musim hujan obat abses anus tanpa operasi Obat Alami obat alami kanker kelenjar getah bening obat alami kista payudara saat hamil obat alami penyakit miom Obat Demam Rematik obat diabetes kering obat ginjal bengkak sebelah kanan alami Obat Gondok obat herbal abses anus obat herbal kanker kelenjar getah bening alami obat herbal tbc anak obat kanker kelenjar getah bening tanpa operasi Obat Kanker Lambung obat pneyakit ginjal obat tbc anak alami obat tbc anak balita obat tbc anak menahun obat tbc anak menular obat tbc anak yang aman obat tbc buat anak obat tbc kelenjar anak obat tradisional ginjal bengkak sebelah kanan obat tradisional kanker kelenjar getah bening obat tradisional kista payudara saat hamil muda obat tradisional miom ampuh obesitas Olahraga Osteoporosis Otak Pengobatan pengobatan abses anus pengobatan kista payudara saat hamil pengobatan sakit jantung alami dan tanpa efek samping Penuaan penyabab infeksi telinga pada anak Penyakit Penyakit Akibat Kerja Penyakit asam urat Penyakit Dalam Penyakit Kulit Penyakit maag Penyakit Payudara Penyakit tipes Penyerapan Pernafasan Pola Hidup Sehat Proetein Psikologi Qnc jelly gamat Ragam Penyakit Rambut Rematik review saat hamil terdapat benjolan di payudara Sariawan Seksologi Sinusitis Sistem Pencernaan pada Ruminansia solusi atasi penyakit kencing manis kering dan basah Stroke Susu Tahi Lalat Tanaman Obat tanda tanda sakit jantung yang bisa menyerang anda Tanya Jawab TBC Telur Terbukti Paling Ampuh Mampu Sembuhkan Penyakit Gondok / Struma / Pembesaran Kelenjar Tiroid Secara Alami Terbukti Paling Ampuh Sembuhkan Demam Rematik Secara Alami tetap sehat Tidur Tipes tips tips atasi penyakit kencing manis kering dengan aman Tips Kecantikan Tips Kesehatan Tips makanan sehat tips menyembuhkan Tips Sehat Tips! Tradisonal tubuh sehat Umum Varises Vitamin Wanita

Sponsor

Kesehatan

Blog Archive