Showing posts sorted by relevance for query Kebijakan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query Kebijakan. Sort by date Show all posts

Tuesday 11 November 2014

Penyakit Kanker Paru-Paru Serta Gejala Dan Pencegahannya

Penyakit Kanker Paru-Paru Serta Gejala Dan Pencegahannya,- Sampai saat ini kasus kanker masih menjadi sorotan utama masyarakat di seluruh dunia sebagai penyakit yang paling mematikan, Dan Paru-Paru merupakan salah satu organ tubuh yang rentan terkena resiko kanker. Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari paru-paru melalui suatu proses yang disebut metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh yang lainnya. Sebagian besar kanker yang mulai di paru-paru, yang dikenal sebagai kanker paru primer, adalah karsinoma yang berasal dari sel epitelium. Jenis kanker paru yang utama adalah SCLC (kanker paru sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum, dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil). Gejala paling umum adalah batuk (termasuk batuk darah), berat badan turun dan sesak napas.

Penyebab paling umum kanker paru adalah paparan dalam jangka waktu yang lama terhadap asap tembakau, yang menyebabkan 80–90% kanker paru. Bukan perokok mencapai angka 10–15% dari kasus kanker paru, dan kasus ini biasanya disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik, gas radon, asbestos, dan polusi udara termasuk asap rokok pasif. Kanker paru dapat dilihat melalui foto rontgen dada dan tomografi komputer (CT scan). diagnosis dapat dipastikan dengan biopsi yang biasanya dilakukan melalui prosedur bronkoskopi atau dipandu dengan CT. Perawatan dan hasil dalam jangka panjang tergantung pada tipe kanker, stadium (tingkat penyebaran), dan keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan, diukur berdasarkan kondisi umum.

Tanda-Tanda Dan Gejala Kanker Paru-Paru
Tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan adanya kanker paru adalah:
  • gejala pada saluran napas: batuk, batuk darah, bengek atau napas pendek
  • gejala sistemik: berat badan turun, demam, gada pada kuku jari, atau kelelahan
  • gejala karena tekanan di daerah lokal: nyeri dada, nyeri tulang, obstruksi vena cava superior, kesulitan menelan
Bila kanker tumbuh di sekitar saluran napas, keadaan ini dapat menghambat aliran udara, menyebabkan sesak napas. Hambatan ini dapat menyebabkan adanya akumulasi sekret di belakang sumbatan, dan menyebabkan terjadinya pneumonia.

Bergantung pada jenis tumornya, fenomena paraneoplastik mungkin adalah yang pertama kali menarik perhatian mengenai adanya penyakit ini. Pada kanker paru, fenomena ini dapat meliputi Sindrom Lambert–Eaton myastenik (lemah otot yang disebabkan oleh autoantibodi), hiperkalsemia, atau sindrom dari ketidakstabilan hormon antidiuretik (SIADH). Tumor pada bagian bagian paling atas dari paru-paru, dikenal sebagai Tumor Pancoast, dapat menginvasi bagian lokal dari sistem saraf simpatik, sehingga menyebabkan Sindrom Horner (jatuhnya kelopak mata dan pupil kecil pada sisi tersebut), dan juga menyebabkan kerusakan pada pleksus brakhialis.

Kebanyakan gejala kanker paru (hilang nafsu makan, berat badan turun, demam, kelelahan) tidak spesifik. Pada kebanyakan orang, kanker telah menyebar dari lokasi awalnya saat timbul gejala dan datang ke dokter. Lokasi umum penyebarannya termasuk otak, tulang, kelenjar adrenal, paru sebelahnya, hati, perikardium, dan ginjal. Sekitar 10% dari penderita kanker paru tidak mengalami gejala saat diagnosis; kanker ini ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan foto rontgen dada.

Pencegahan Penyakit Kanker Paru-Paru
Pencegahan adalah cara paling murah untuk mengurangi perkembangan kanker paru. Meskipun di berbagai negara, karsinogen industri dan rumah tangga telah diidentifikasi dan dilarang, kebiasaan merokok masih dilakukan secara luas. Menghilangkan kebiasaan merokok adalah tujuan utama langkah pencegahan kanker paru, dan berhenti merokok merupakan salah satu pencegahan yang penting dalam proses ini.

Intervensi kebijakan pengurangan dampak merokok pasif di ruang publik seperti restoran dan tempat kerja semakin banyak dilakukan di sejumlah negara barat. Bhutan telah menerapkan larangan merokok sejak 2005 dan India mengeluarkan larangan merokok di area publik pada Oktober 2008. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan kepada pemerintah untuk menerapkan larangan penuh pada iklan rokok dalam upaya mencegah kaum muda mencoba merokok. Mereka menilai bahwa larangan tersebut mampu mengurangi konsumsi tembakau sampai sekitar 16% jika larangan tersebut diberlakukan.

Penggunaan jangka panjang suplemen vitamin A, vitamin C, vitamin D, atau vitamin E tidak mengurangi risiko kanker paru. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa orang yang mengonsumsi makanan dengan proporsi sayur dan buah lebih tinggi cenderung memiliki risiko yang lebih rendah, namun hal ini kemungkinan karena adanya kerancuan.

Sumber : Wikipedia

Itulah artikel mengenai Penyakit Kanker Paru-Paru Serta Gejala Dan Pencegahannya yang bisa saya sampaikan. Namun bagi anda yang sedang mempunyai keluhan seputar penyakit kanker paru-paru, tidak ada salahnya anda untuk mencoba merasakan akan khasiat yang terkandung dalam Ace Maxs sebagai Obat Herbal Kanker Paru-Paru yang mampu mengobati penyakit kanker paru-paru secara alami yang efektif serta aman. Untuk informasi lebih jelasnya lagi mengenai khasiat yang terkandung dalam Ace Maxs sebagai Obat Kanker Paru-Paru, silahkan klik DI SINI.

Semoga saja artikel yang saya sampaikan mengenai Penyakit Kanker Paru-Paru Serta Gejala Dan Pencegahannya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penyakit Kanker Paru-Paru Serta Gejala Dan Pencegahannya

Friday 5 August 2011

Penyakit TBC atau dikenal juga dengan Tuberkulosis adalah infeksi yang disebabkan oleh basil tahan asam disingkat BTA nama lengkapnya Mycobacterium Tuberculosis.  Walaupun Penyakit TBC dapat menyerang berbagai organ tubuh ,namaun kuman ini paling sering menyerang organ Paru.  Infeksi Primer terjadi pada individu yang sebelumya belum memiliki kekebalan tubuh terhadap M Tuberculosis.  Basil Penyakit TBC terhisap melalui saluran pernapasan masuk kedalam paru ,kemudian basil masuk lagi ke saluran limfe paru dan dari ini basil TBC menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.   Melalui aliran darah inilah basil TBC menyebar keberbagai Organ tubuh.

Bagaimana mengetahui kita terserang Penyakit TBC ?

Penyakit TbC dapat kita diagnosa melalui pengkajian dari gejala klinis ,pemeriksaan fisik ,gambaran radiologi atau Rontgen Paru dan pemeriksaan laboratorium klinis maupun bakteriologis.  Gejala klinis yang sering ditemui pada tuberculosis paru adalah batuk yang tidak spesifik tetapi progresif.  Pada pemeriksaan fisik kadang kita dapat menemukan suara yang khas tergantung seberapa luas dan dan seberapa jauh kerusakan jaringan paru yang terjadi.

Pemeriksaan Rontgen dapat menunjukkan gambaran yang bermacam macam dan tidak dapat dijadikan gambaran diagnostik yang absolut dari Tuberculosis Paru.  Pada pemeriksaan laboratorium ,peningkatan Laju Endap Darah dapat menunjukan proses yang sedang aktif ,tapi laju endap darah yang normal bukan berarti menyingkirkan adanya proses Tuberculosis.  Penemuan adanya BTA pada Dahak , bilasan bronkus ,bilasan lambung ,cairan pleura atau jaringan paru adalah sangat penting untuk mendiagnosa Penyakit TBC Paru.  Sering dianjurkan untuk pemeriksaan dahak sebanyak 3 kali untuk dahak yang diambil pada pagi hari.

Pengobatan Penyakit TBC Paru :

Pengobatan bertujuan untuk menyembuhkan ,mencegah kematian ,dan kekambuhan.  Obat TBC yang utama adalah Isoniazid ,Rifampisin ,pirazinamid ,streptomisin dan etambutol.  Sedangkan jenis obat tambahan yang biasa digunakan adalah kanamisin ,kuinolon ,makroloid dan amoksisilin di kombinasikan dengan klavulanat.  Pengobatannya secara keseluruhannya dapat mencapai 12 bulan.

Penularan Penyakit TBC.
Penularan penyakit tuberkulosis (TBC) lebih rentan daripada HIV. Seperti halnya penyakit flu biasa, dalam penyebarannya TBC juga melalui udara. Penyakit TBC sangat mematikan apabila tidak segera ditangani. Di Indonesia, penanganan sejak dini sudah dilakukan dengan memberikan paket imunisasi BCG pada balita. Namun, pemberian imunisasi BCG tidak dapat menjamin seseorang bisa seterusnya memiliki kekebalan atas ancaman penyakit yang cukup mematikan itu.

"Karena penularannya sangat mudah, maka seseorang yang melakukan komunikasi dalam jarak dekat dengan posisi berlawanan dengan arah angin, memiliki kecenderungan terpapar TBC," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumedang, Dra. Hj. Retno Ernawati, M.M., didampingi Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Hj. Anna S. Taufik, belum lama ini.

Tetapi, lanjut Retno, karena sudah ada stigma di tengah masyarakat, maka pengidap HIV lebih ditakuti ketimbang berinteraksi dengan penderita TBC. Terlepas dari persoalan itu, sebenarnya penyakit TBC bisa disembuhkan, ssalkan pengidapnya mempunyai keinginan dan semangat yang besar untuk sembuh.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, dorongan dari keluarga dan orang di sekitarnya sangatlah diperlukan. Pemeriksaan yang intensif dan teliti serta disiplin minum obat yang diberikan dokter, harus dilakukan secara berkesinambungan.

Dijelaskan juga bahwa ada 5 langkah jitu dalam menangani penyakit TBC. Yaitu dukungan kebijakan dan finansial, tindakan diagonosis melalui pemeriksaan laboratorium bagi masyarakat yang suspect TBC, tersedianya obat dalam jumlah yang cukup dan berkualitas, terbentuknya pengawas minum obat (PMO) di sekitar dan lingkungan keluarga penderita, serta adanya pelaporan dan evaluasi terhadap berbagai perkembangan di lapangan secara detail dan akurat.

Sumber: klik-galamedia.com, nusaindah.tripod.com
Semoga Artikel Kesehatan - Penyakit TBC ini bermanfaat

Thursday 5 April 2012

Para orang tua sebaiknya menghindari kekerasan ketika hendak memberikan nasihat atau teguran pada anak. Sebuah riset terbaru mengindikasikan, menampar atau memukul anak sebagai hukuman atas kesalahannya dapat meningkatkan risiko gangguan mental di kemudian hari.

Para peneliti mengatakan, beberapa orang dewasa, yang ketika masa kanak-kanak mendapatkan hukuman fisik dari orangtua mereka, sebanyak 2-7 persen terdignosis mengalami kasus gangguan mental - termasuk depresi berat, gangguan kecemasan dan paranoia.

Risiko gangguan mental juga rentan diderita orang yang semasa kecilnya mendapatkan penganiayaan, seperti misalnya kekerasan fisik atau seksual, atau pengabaian emosional. Temuan ini dipublikasikan pada 2 Juli 2012 dalam journal Pediatrics.

Hasil temuan ini sekaligus mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa hukuman fisik pada anak dapat menyebabkan kesehatan mental yang buruk di masa dewasa, termasuk peningkatan risiko depresi, pikiran bunuh diri dan penyalahgunaan alkohol.

Peneliti berpendapat  bahwa dengan menghilangkan semua hukuman fisik pada anak, akan dapat mengurangi prevalensi gangguan mental.

Memukul anak suatu hal yang wajar
Hukuman fisik terhadap anak-anak sampai saat ini masih kontroversial, dan praktek ini ditentang oleh American Academy of Pediatrics. Namun faktanya, hampir 50 persen orang dewasa AS mengaku mereka pernah mengalami hukuman fisik saat masih anak-anak, seperti didorong atau dipukul.

Dalam studi baru, Tracie Afifi beserta rekanya dari University of Manitoba di Kanada, menganalisis informasi dari lebih 34.600 orang dewasa AS usia 20 tahun dan lebih tua, yang disurvei antara tahun 2004-2005.

Masing-masing peserta diberikan pertanyaan, "Sebagai anak seberapa sering Anda pernah di dorong, ditarik, di tampar atau dipukul oleh orangtua Anda atau orang dewasa yang tinggal di rumah Anda?"

Sekitar 6 persen dari peserta mengaku bahwa mereka mengalami berbagai bentuk hukuman fisik dalam intensitas yang beragam yakni jarang, cukup sering, atau sangat sering di masa kecil.

Hasil analisa menunjukkan, partisipan yang mengalami hukuman fisik, 59 persen lebih mungkin untuk memiliki ketergantungan alkohol, 41 persen lebih rentan mengalami depresi dan 24 persen lebih mungkin mempunyai gangguan panik, dibandingkan dengan partisipan yang tidak menerima hukuman fisik.

Alternatif hukuman


Peneliti mengungkapkan, orang tua dan dokter harus menyadari hubungan ini. Harus ada suatu kebijakan yang fokus untuk mengurangi hukuman fisik pada anak. Peneliti berpendapat, masih ada cara lain selain dengan kekerasan untuk menegur anak, seperti misalnya dengan penguatan perilaku positif.

Meski ada hubungan antara kekerasan pada anak dan risiko gangguan mental di kemudian hari, tetapi peneliti menegaskan, temuan ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Penelitian ini juga mengatakan bahwa penelitian ini dibatasi beberapa hal, seperti misalnya peserta diminta untuk mengingat pengalaman masa kecil mereka, yang mungkin tidak sepenuhnya akurat, meskipun penelitian menunjukkan orang bisa mengingat kejadian negatif di masa kecil juga.

Buah & Sayuran

Categories

100% Terbukti Paling Ampuh Sembuhkan Kanker Lambung Secara Alami Sampai Tuntas Alternatif Alzheimer Ambeien anak Aneka Ramuan anemia Artikel Bau Badan Bau Mulut Bawang Putih Begadang Berita Biologi Buah-Buahan Cacingan Cara dan tips cara mencegah miom cara mencegah penyakit uci uci cara mengatasi abses anus cara mengatasi ginjal cara mengatasi ginjal bengkak sebelah kanan cara mengatasi infeksi telinga yang aman cara mengatasi kista saat hamil cara menghilangkan penyakit miom dengan aman dan tanpa operasi cara mengobati ginjal bengkak kanan dan kiri alami cara mengobati penyakit ginjal cara menyembuhkan penyakit ginjal cara menyembuhkan abses anus cara menyembuhkan infeksi telinga ampuh cara order qnc cara pemesanan qnc Depresi Detoks Diabetes Diabetes melitus Diare Diet Digestive System Fisika Flu Gagal Ginjal Gangguan Atau Penyakit Gaya Hidup gaya hidup sehat gejala gejala penyakit infeksi telinga yang harus di waspadai gejala penyakit jantung yang harus di waspadai gigi Health Sense Herbal Hidup Sehat Hipertensi Ibu dan Anak Info Kesehatan IPA Jantung Jerawat Kandungan Kanker Kanker Payudara Kecantikan Kehamilan Kelompok I (Proses Pencernaan di Lambung Usus dan Anus) Kelompok III (Proses Pencernaan Protein dan Karbohidrat) Kencing Manis kesehatan kesehatan anak Kesehatan Jantung Kesehatan Kulit Kesehatan Tubuh Kesehatan Wanita Ketombe Khasiat Tanaman kimia konsultasi penyakit uci uci Kulit kulit-kecantikan lain-lain Lemak Lemak Trans Lembur Lidah Maag Makanan Makanan & Minuman Makanan Sehat Manfaat Buah musim hujan obat abses anus tanpa operasi Obat Alami obat alami kanker kelenjar getah bening obat alami kista payudara saat hamil obat alami penyakit miom Obat Demam Rematik obat diabetes kering obat ginjal bengkak sebelah kanan alami Obat Gondok obat herbal abses anus obat herbal kanker kelenjar getah bening alami obat herbal tbc anak obat kanker kelenjar getah bening tanpa operasi Obat Kanker Lambung obat pneyakit ginjal obat tbc anak alami obat tbc anak balita obat tbc anak menahun obat tbc anak menular obat tbc anak yang aman obat tbc buat anak obat tbc kelenjar anak obat tradisional ginjal bengkak sebelah kanan obat tradisional kanker kelenjar getah bening obat tradisional kista payudara saat hamil muda obat tradisional miom ampuh obesitas Olahraga Osteoporosis Otak Pengobatan pengobatan abses anus pengobatan kista payudara saat hamil pengobatan sakit jantung alami dan tanpa efek samping Penuaan penyabab infeksi telinga pada anak Penyakit Penyakit Akibat Kerja Penyakit asam urat Penyakit Dalam Penyakit Kulit Penyakit maag Penyakit Payudara Penyakit tipes Penyerapan Pernafasan Pola Hidup Sehat Proetein Psikologi Qnc jelly gamat Ragam Penyakit Rambut Rematik review saat hamil terdapat benjolan di payudara Sariawan Seksologi Sinusitis Sistem Pencernaan pada Ruminansia solusi atasi penyakit kencing manis kering dan basah Stroke Susu Tahi Lalat Tanaman Obat tanda tanda sakit jantung yang bisa menyerang anda Tanya Jawab TBC Telur Terbukti Paling Ampuh Mampu Sembuhkan Penyakit Gondok / Struma / Pembesaran Kelenjar Tiroid Secara Alami Terbukti Paling Ampuh Sembuhkan Demam Rematik Secara Alami tetap sehat Tidur Tipes tips tips atasi penyakit kencing manis kering dengan aman Tips Kecantikan Tips Kesehatan Tips makanan sehat tips menyembuhkan Tips Sehat Tips! Tradisonal tubuh sehat Umum Varises Vitamin Wanita

Sponsor

Kesehatan

Blog Archive