VIVAlife – Tumpukan pekerjaan membuat banyak karyawan harus rela bekerja hingga larut malam demi mengejar tenggat waktu. Tak jarang waktu akhir pekan pun digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Bagi perusahaan, karyawan yang kerap lembur kerap atau rela memiliki jam kerja panjang diasosiasikan dengan etos kerja tinggi dan karenanya mendapatkan apresiasi tersendiri. Namun, sebuah studi yang dilakukan perusahan asuransi AXA menyebutkan bahwa hal tersebut justru berpengaruh buruk terhadap kesehatan dan kehidupan sosial karyawan.
Studi yang dilakukan AXA menemukan bahwa karyawan yang menambah jam kerja sebanyak 4 hingga lebih dari 7 jam setiap minggu, memicu tingkat stres yang tinggi yang bisa berujung pada depresi.
LIHAT JUGA : * Broker Forex OctaFX
* Broker Forex InstaForex
* Broker Forex FBS
* Panduan Deposit FBS Lewat Bank Lokal
* Peluang Usaha Murah
Tidak hanya itu, mereka yang bekerja lembur atau mengambil waktu ekstra di akhir minggu memiliki waktu sosial yang lebih sempit. Dalam artian, mereka hanya punya sedikit waktu bertemu teman dan keluarga. Padahal, teman dan keluarga punya peran penting dalam menurunkan tingkat stres seseorang.
“Faktanya, akibat kerja lembur banyak karyawan yang kehilangan waktu berharga bersama keluarga,” ujar Glen Parkinson, peneliti dari AXA.
Lebih lanjut, Parkinson menyebutkan kebanyakan karyawan yang bekerja lembur juga didiagnosa menderita penyakit psikis, seperti stres, kecemasan berlebihan, hingga depresi. Ketika bersosialisasi, mereka kerap tidak punya pembahasan lain, selain urusan pekerjaan, yang mengindikasikan tidak adanya kehidupan lain di luar pekerjaan.
Sayangnya, studi AXA juga menemukan bahwa perusahaan kurang memperhatikan kesehatan mental karyawannya. “Kebanyakan perusahaan memberikan asuransi kesehatan fisik dan bukan psikis, sehingga penyakit psikis pada karyawan kerap tidak diketahui hingga terlambat ditangani,” terang Parkinson.
Untuk itu, dalam studinya, AXA menyarankan agar perusahaan juga memberikan benefit berupa asuransi kesehatan mental bagi karyawan. “Hal itu tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi karyawan, tapi juga perusahaan,” kata Parkinson.
Sumber : Viva.co.id
0 comments:
Post a Comment